Langsung ke konten utama

I dont Have a dream part II


Sebuah kilatan menghancurkan hatiku, aku benar-benar ketakutan. Tidak, mereka salah. “Guys, ini aku, angela. Aku sudah datang, ayo kita main bersama. Bentar lagi jam 9.” Ucapku keras, tapi tak ada yang menggubrisku. Mereka terlarut dalam tangisnya hingga tak mendengarku. Aku mendekati mereka beberapa langkah. Betapa kagetnya aku ketika aku tak melihat diriku sendiri di cermin.
“Tidak…apa yang terjadi? Apa yang terjadi? AAARRRGGGGHH!!!”
Kilatan ingatan mengembalikanku ke suara tadi. Suara yang membuatku lupa semuanya. Suara apa tadi? Suara apa???
TIIIIIIIIIINNNTTT…. CYYIIIIITTTT….BRAAKK!!!
Suara klakson mobil dan tabrakan.
Kulihat polisi-polisi yang berkerumun di sekeliling jalanan, bahkan jalan sudah di tutup. Beberapa wartawan yang seharusnya datang ke Julian school memotret-motret dan mencatat setiap yang diomongkan salah satu polisi.
“Pengemudinya sedang mabuk dan dia mengakui sudah menabrak Nona Angela. Dia dijadikan tersangka saat ini.”
Aku benar-benar marah mendengar polisi sialan itu. SIALAN!! Hiks! Aku berbalik dengan menabrak semua orang yang ada di depanku, mereka tidak merasakan keberadaanku. Langkahku terhenti, aku terpaku didepan mayatku. Emosiku kini benar-benar meluap. Aku marah dan menangis. Kulihat seseorang yang duduk di kursi penumpang mobil polisi.
“Maafkan aku, aku benar-benar menyesal… maafkan aku, aku benar-benar menyesal, aku tak sengaja… maafkan aku, aku benar-benar menyesal…” terus dan terus ia mengulangi kalimat itu.

“Menyesal katamu? MENYESAL??? KAU MENGHANCURKAN TUBUHKU! MENGHANCURKAN MIMPIKU DAN HARAPAN MAMAKU!!! SETAN KAU! BEDEBAH!! KAU MENGHANCURKAN MIMPIKUUUUU!!!”
Sekuat tenaga aku memukulinya meskipun ia tak merasakan.
Aku memafkanmu, tapi jangan sekarang, jangan hari ini, hari dimana mimpiku…mimpiku…kau tak hanya membunuhku, kau membunuh semua tentangku!

Aku menangis di sudut jalan dengan bersimbah emosi dan dendam yang takkan hanya kubalaskan padanya, pembunuh.

Komentar

Posting Komentar

Silakan berkomentar disini :)

Postingan populer dari blog ini

Catatan Melahirkan

  Anindita Nadine Hafa. Dihadapkan pada situasi harus memilih melahirkan dengan metode SC atau induksi karena berat badan bayi di USG 3,2 di minggu 39. Prediksi di minggu 40 adalah 3,5. Sungguh besar untuk anak pertama. Sedangkan aku ingin melahirkan dengan normal. Selama ini berusaha agar bisa melahirkan dengan normal karena khawatir tidak bisa menjaga anak dengan kondisi pasca SC, mengingat aku harus merawat anak sendiri tanpa bantuan orang tua maupun baby sitter (belum punya). Namun, sejak masuk usia kandungan 9 bulan gak bisa jalan karena kaki kiri sakit. Tidak bisa jalan selama satu bulan, untung diijinkan WFH. Karena ada kondisi tersebut, kakak-kakak ipar merekomendasikan SC. Selama beberapa hari kepikiran, hari Senin berencana induksi jika tidak terjadi kontraksi. Sabtu malam, sembari nunggu Bayu pulang praktek di rumah mama mertua, kakak ipar merekomendasikan SC Eracs ala artis yg katanya painless dan cepat pulih. Sampai kakak ipar cek ke dokter di RS Siloam apakah bisa provide

Permainan

Sebenernya aku mendengar, tapi aku pura-pura. Hingga aku dipanggil dan oranglain mengulangi ucapanmu. Memastikan, benar kamu yang mengatakan. Aku menatapmu sambil tertawa. Seperti biasa. Sungguh, aku tak bisa berkata-kata. Aku hanya bisa pura-pura dan berpaling. Sejak tau bahwa kamu mulai berani bermain. Permainan yang tak bisa kuhindari. Yang harus aku hadapi. Tanpa tau siapa yang akan menang. Jika keduanya, semoga bahagia. Pojok Lt.2 Kantor, 14/03/19

WASIAT

Disela waktu mengerjakan skripsi begini , saya ingat beberapa tugas semester-semester muda dulu. Entah kenapa tugas-tugas dulu itu selalu asik apalagi tugas kerja kelompok. Bagaimanapun juga, sesulit-sulitnya tugas jaman dulu, menurut saya lebih menyenangkan daripada hanya mengerjakan tugas didepan laptop, dengan buku disamping kanan kiri, atau diperpus, dengan jumlah buku lebih banyak dikanan kiri saya, tanpa teman ngobrol, tanpa menggunakan skill lain kecuali ngetik. Its truly, definitely membosankan guys! Makanya saya sampai sempet nulis begini diwaktu merevisi BAB I dan II. Dan inilah beberapa tugas yang menurut saya tugas tugas yang menyenangkan dan justru materi kuliah bisa saya ingat sampai detik ini karena tugasnya seperti ini, membuat video! Video ini dibuat saat kuliah Communication cross culture. Gitulah, gayanya mata kuliah bahasa enggres dan kelasnya kelas enggres, dosennyapun lulusan Eropa, sayangnya selesai semester dua kuliah berbahasa Indonesia :D Video pertam