Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Jalan Keluar Itu Sederhana

Ketika kemarin dan beberapa hari lalu saya terbelit masalah gak penting dan beberapa kali membuat napas saya sentik sentik (susah dijelaskan dengan kata kata, dan intinya saya gak bisa menjelaskan betapa terpuruknya saya kemarin-kemarin) seperti yang saya posting kemarin di PURUK . Dosen saya pernah mengatakan bahwa Komunikasi lah yang mampu menyelesaikan masalah, tetapi Komunikasi juga yang menyebabkan masalah. Bukannya mentang-mentang saya mahasiswa ilmu komunikasi, saya mahasiswa ilmu komunikasi saja mengalami gagal komunikasi, apalagi yang mahasiswa teknik -____-

PURUK

Sampai saat ini saya hanya bisa meraba-raba. Meraba-raba bahwa sebenarnya saya adalah korban. Saya adalah korban bagi saya dan dua teman saya. Dua teman saya saja dan sisanya tidak. Sisanya tidak karena mereka menganggap saya bukan korban. Bukan korban melainkan tersangka. Tersangka yang menghancurkan strategi. Strategi pemenangan pemilwa. Pemilwa busuk yang terjadi di kampus. Kampus yang penuh prejudice . Prejudice yang mengatakan bahwa saya adalah sebuah penghalang. Sebuah penghalang yang keras. Keras dan batu. Batu yang belum bisa dihancurkan. Belum bisa dihancurkan saat ini. Saat ini mereka mengibarkan bendera perang. Bendera perang melawan saya. Saya yang tahu bahwa saya sangat benci dengan politik. Politik yang membuat saya memiliki banyak musuh. Banyak musuh dan kehilangan teman. Teman yang menganggap saya benci politik karena teman pemilwa tahun lalu. Tahun lalu, tahun keterpurukan. Puruk yang membuat saya takut. Saya takut kehilangan teman. Teman-teman yang saat ini menduku

Suhu Kampus di November-Desember

10 November 2012 Hari ini memang hari pahlawan, tetapi di bulan ini bukan hanya menjadi bulan perjuangan para pahlawan tetapi juga menjadi bulan perjuangan bagi para aktivis. Kenapa demikian? Karena ternyata bulan Desember adalah bulan Pemilihan, baik pemilihan raya Universitas maupun pemilihan mahasiswa tingkat fakultas. Karena itulah saya menyebutnya dengan bulan perjuangan. Kalau katanya mahasiswa, para aktivis politik kampus sedang  sibuk mempersiapkan strategi pemenangan dan calon, saya justru sibuk mempersiapkan diri untuk segera melarikan diri dari aktivitas itu. Kalau bisa dan kalau saja Allah mengijinkan, rasanya saya pengen menskip bulan November dan desember. Dua bulan inilah bulan-bulan yang paling aaww suppeerrr, #AlaFranky. Entah sejak hari apa tanggal berapa bulan apa, saya menjadi sangat amat sensi sekali dengan yang namanya politik kampus.