Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Keluar dari Zona Nyaman

Genap 5 pekan saya meninggalkan Jakarta dan tinggal di Pulau Sumatera. Tepat sebulan setelah pindah, saya punya kesempatan kembali ke Jakarta karena tugas dadakan. “Akhirnya bisa pulang.” dalam hati sambil bersyukur. “Sebulan disana, terasa sebentar atau lama, Nima?” tanya Pak E saat makan malam setelah akhirmya bisa nginep. “Lama Pak E.” “.... (lagi ambil tissue) kata orang, biasanya kalau terasa sebentar karena merasa enjoy. Ini kok kamu terasa lama.” “Masih belum betah Pak E. Soalnya Nima ga punya temen.”

Berkomunikasi dengan Tuhan (?)

Sudah biasa, memperkenalkan diri --sebagai "anak bungsu" dikantor-- kepada client atau customer kemudian mereka sedikit heran (mungkin kagum wkwk) dengan background kuliah yang bukan keluarga teknik dan turunannya bisa bekerja di perusahaan ini, apalagi bagian equipment. Bisa dihitung berapa biji perempuannya, fyi, di cabang Palembang hanya satu orang, dan itu saya sendiri, mengurus bagian marketing & operation equipment perusahaan pelayaran. Jurusan Ilmu Komunikasi apalagi dengan peminatan marketing & advertising , rasanya masih sangat wajar. Diluar itu semua, hasil kuliah 3 tahun 11 bulan (sampai skripsi) atau bahkan mau kuliah 10 tahunpun, komunikasi adalah sebuah skill, tanpa kuliahpun seseorang bisa berkomunikasi lebih baik daripada sarjana komunikasi. Syukurnya, saya tidak membuat malu diri sendiri sebagai sarjana komunikasi. Sayangnya, saya justru malu kepada diri sendiri!