Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Harian Fi

Dua hari yang lalu dia duduk disampingku. Menatap ujung langit di bukit Tebu. Ia bentangkan tangannya, lalu menarik nafas. Aku menatapnya lalu bertanya, “Cinta seperti apa yang kau inginkan dimasa depan?” Ia diam saja, kurasa dia sedang memikirkan jawabannya. Lalu ia menempelkan tangannya ke telapak tanganku. Matahari hampir tenggelam, ia tak berbicara sedikitpun. Aku suka caranya menjawab pertanyaanku. Tanpa bicara, diam, tapi ia menjawabnya dengan begitu anggun melalui nonverbal. Tatapannya teduh, meneduhkan aku dan hatiku. Diamnya membuatku semakin tergila-gila.

Let Her Go!

Here, it’s the most inspiring lyric for me. And I love it! Passenger – Let Her Go Well you only need the light when it's burning low, Only miss the sun when it starts to snow, Only know you love her when you let her go. Only know you've been high when you're feeling low Only hate the road when you're missing home. Only know you love her when you let her go, And you let her go.

Don't judge the book by the cover and paper

Sebelumnya, pembahasan ini akan cukup panjang. Kalau ga sempet baca, boleh baca konklusinya saja X.X Saya cukup paham, bahwa tak sedikit mahasiswa yang tidak begitu menyukai mahasiswa yang menerima beasiswa apalagi beasiswa dari pemerintah sejenis bidik misi (beasiswa pendidikan miskin dan prestasi). Banyak alasannya, salah satunya yang barusan saya baca adalah karena banyak anak bidikmisi yang lompat strata. Yang seharusnya statusnya “miskin” tetapi menjadi kelas “menengah” (tentusaja kelas menengahnya kampus di fakultas penulis artikel tersebut) karena menggunakan uang negara sebesar Rp 600.000 (biaya hidup mahasiswa bidikmisi) dengan membelanjakannya sehingga dia menyebut mahasiswa yang demikian sebagai koruptor. Belanja yang dimaksud adalah membeli baju, tas, sepatu dan lain sebagainya. Bahkan menggunakannya untuk beli android, bb, tablet, dan lain sebagainya. Sayang, laptop belum disebutkan (menurut saya laptop lebih mahal drpada android, bb, tablet, dkk dan hampir semua pen

Wedding Invitation

Sejak akhir tahun lalu, undangan pernikahan sering datang. Beberapa jam yang lalu undangan pernikahan muncul lagi. Berkali-kali, undangan pernikahan selalu mirip kontennya. Tapi yang selalu menarik perhatian saya adalah gelar pengantin maupun gelar kedua orang tua pengantin. Sebenarnya hal ini sangat wajar meskipun bukan hal yang sepele. Tapi hal yang wajar ini cukup membuat saya terpukul. gambar pinjaman