Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Bintang, Bunuh Aku!

28 November 2013. Saya kesepian. Banyak kegiatan, tapi tak sebanyak yang dulu saya lakukan. Jam 16.16 saat saya duduk dikamar didepan laptop sambil minum kopi seperti ini seharusnya saya di suatu tempat ngobrol dan bercanda dengan teman-teman. Ini terjadi tak hanya sekali duakali, berkali-kali dalam semester 7 ini. 6 semester lalu saya melewatinya selalu demikian. Bahkan, sering kali saya baru pulang tengah malam atau dini hari. Bukan buat clubbing, nongkrong, atau sejenisnya, selalu saja ada hal penting yang harus diselesaikan dikampus bareng temen-temen. Kalopun ngopi diluar, bagi saya obrolan kami selalu bermanfaat untuk event yang saya garap waktu itu.

Hari Bergurau

Sembari keluar dari peraduan Airnya beriak dua tigakali bersuara Dulu, Ini tempat bertemu berteduh bersendau gurauku disesapi kelembutan sepi Kemiskinan mengendap Ruang ini kukut Grobak digulung emperan kukut Ia tinggal menunggu hari saat mahasiswa sebut 'kenangan' --menunggu @scien_tica makan di UKM sendirian--

Penipuan berlabel

Sebelumnya, maaf saya dalam kondisi marah ketika menulis kisah ini. Ini bukan kisah saya, tetapi kisah hidup seorang yang selalu bersama saya 3 tahun lebih. “Pulang dari Jakarta, aku gak mau dengar ada bencana alam atau badai di Malang.” pesan saya kepada dua teman dekat saya Jumat 25 Oktober sebelum saya berangkat ke Jakarta.  Pasalnya, saya berangkat meninggalkan keduanya dalam kondisi yang sedang dalam carut marut dimata saya. Anggap saja teman saya si A dan si B. Pertama, beberapa hari sebelum keberangkatan A bilang ke saya kalau pacarnya mau pindah dan tinggal di Malang. Masalahnya? Dari awal A pacaran dengan lelaki ini kami berdua memang kurang setuju, bukan karena apa-apa, ini karena urusan agama. Dilain sisi, ketika pacarnya ke Malang, A selalu menghilang tanpa jejak tanpa kabar yang saya takutkan kalau saya gak di Malang dua minggu dan dua teman saya ini gak ngumpul sama sekali gak berhubungan sama sekali karena sama-sama sibuk. Kalau saya kan pengangguran, sempetlah buat

Anak Ibu

Anak yang baik adalah anak yang dapat memelihara hati ibunya. Alun-alun Surga Seorang wanita. Seorang ibu. Melahirkan. Membesarkan. Merawat. Apa yang sebenarnya ia lakukan kepada anaknya? Begini. Seorang anak. Anak satu-satunya. Anak perempuan. Anak manis. Gadis periang. Bermain dengan teman-teman. Sebayanya. Semua laki-laki. Ibu khawatir. Kita akan pindah, Nak. Anak mengangguk. Ah, anak yang baik. Kau tak takut kehilangan teman-teman? Anak menggeleng. Ah, anak yang baik. Mereka pergi. Mengembara. Ke desa. Ke desa. Desa demi desa. Teman demi teman. Kebaikan demi kebaikan. Keganjilan demi keganjilan. Kebaikan demi kebaikan. Keburukan demi keburukan. Kebaikan demi kebaikan. Keanehan demi keanehan. Kebaikan demi kebaikan. Stop! Kita tinggal di sini. Bermainlah. Ke alun-alun. Jumpai teman-teman. Kau sudah beroleh pelajaran dari pengembaraan, bukan? Anak tersenyum. Senyum yang merah. Senyum yang manis. Lalu mengangguk. Anggukan yang melegakan. Apa, Nak? Katakanlah. An

Satu Hari

Fajar Ruang tengah sudah ramai, terbentuk lingkaran kecil ketika saya beranjak dari tempat tidur bergegas mandi. Saya pikir mereka disukusi tentang profesi, ternyata bukan. Mereka melanjutkan obrolan perkenalan selama perjalanan menuju Kota Tua yang terhenti karena terbatasnya waktu. Belum sempat saya bersiap mandi, lingkaran yang semula kecil melebar hingga memenuhi ruang tengah. Pagi itu, saya menunda mandi, untuk mendengarkan kisah hidup keluarga baru saya. Keluarga kunang-kunang. Mau mendengarkan, berarti harus mau bercerita. Secuil kisah yang saya bagikan tak sehebat kisah saudara-saudara saya. Maka pagi itu, saya mendengar kisah inspiratif dari orang-orang inspiratif disekitar saya. Menunda mandi, menunda bertemu dengan sahabat saya rasa sepadan dengan mendengarkan kisah saudara saya. Saya yakin, kisah-kisah seperti ini tidak akan saya dapatkan kalau saya bukan bagian dari keluarga kunang-kunang. Forum Indonesia Muda lah yang mengantar saya bertemu dengan keluarga ini.