Langsung ke konten utama

DEMAM+MIMPI

entah ini akibat dari kecapean ato memang sakit lagi jadi trend di dunia mahasiswa manusia, sudah tiga hari ini saya batuk-batuk dan bernafas dengan mulut karena hidung mampet.
atau jangan-jangan ini hukuman karena saya hobi hujan-hujan ya? wallahualam. habisnya, semua orang menuntut kesana-kemari dlam keadaan hujan gerimis sih --"

akhirnya, sepulang dari rumah sodara temen saya, dan setelah saya kecopetan akhirnya saya tepar. tidur di kamar tanpa interaksi dengan teman-teman lain...selesai mengerjakan tugas dan kirim email ke temen, akhirnya saya tidur lagi.

Keadaannya saat itu saya sepertinya masih sakit, karena saya lupa bagaimana rasanya. yang jelas saya demam, meriang.
critanya saya mimpi malam itu...

di sebuah gedung di kampus, saya biasa kumpul bareng temen-temen. saya sudah familiar dengan gedungnya, hanya saja saya belum menemukan jawaban gedung apa itu sebenarnya.

Biasa, kami ngobrol-ngobrol ala cewek, tiba-tiba (bagian ini saya sedikit lupa) saya ketemu dengan kakak kelas saya jaman SMA namanya mas Imam di tempat itu. well, kami ngobrol-ngobrol seperti biasa juga...

tiba-tiba lagi, saya melahirkan dan punya anak, tapi semua teman-teman saya gak ada yang tahu kalau saya punya anak, keluarga juga tidak ada yang tahu, yang tahu, hanyalah saya dan bapaknya. kenapa? karena saya sejujurnya juga tidak tahu siapa bapaknya saat saya melahirkan.

tapi, tiba-tiba yang ketiga, saya jadi teringat omongan teman saya jaman SMP dulu, katanya "ya, siapa tahu kamu dikasih obat tidur dan udah gak kerasa apa-apa lagi."
mulai dari situlah, Flash back--->> saya teringat betul, lelaki terakhir yang keluar dengan saya adalah Mas Imam, dan dia memberi saya minuman waktu itu. meskipun saya lupa setelah itu apa yang terjadi. tidak, saya ingat...saya dengan setengah sadar di bawa ke suatu tempat. enggak tau semak-semak, lapangan ato parkiran...pokoknya lewat tempat seperti itu, trus kemana saya juga kurang tau.

Akhirnya saya meyakini dalam hati kalau mas Imam lah bapak dari si anak ini. Saya kasih nama Azila. (gak tau kenapa dapeet aja nama begituan).

saat saya dikampus bersama teman-teman dengan membawa si anak, karena saya ngaku kalau anak ini saya angkat gara-gara bapak ibunya gak bertanggungjawab. bapaknya sih iya, ibunya tanggungjawab tuh.
saya tanya ke teman saya, "kalo menikah, anak seperti ini walinya gmana dong? bukannya harus sama bapak kandungnya?"
belum teman saya menjawab, saya melanjutkan, "Kasihan ya anak ini, bapaknya gak bertanggungjawab. gak ngasih nafkah, ngakui aja gak mau!" dan saya sedikit melirik mas imam yang ada di depan sebelah kiri saya.
dia juga melirik saya.

tiba-tiba yang keempat, ada sms di hape saya, dari mas Imam... "sepertinya kita harus bicara berdua."
"memang sudah seharusnya begitu!" batinku.

--skip--skip--- karena ada cerita yang gak penting banget. ---skip---skip---

saya tinggalkan si anak dirumah karena ada Ibu dan kaka saya. saya pikir mereka bakalan ahli. karena saya-sering meninggalkan anak, teman-teman saya seperti menganggap kalau saya kurang perhatian sama anak angkat saya. (iyya juga sih)

saat ketemu sama mas Imam, saya benar-benar sangat berharap dia mau mengakui tanpa dipancing. eh, beneran, dia mengakui kalau anak itu anak dia....(kampret nih cerita, kenapa mesti aku dan mas Imam sih --") saya hanya diam saja. saya lupa mas Imam waktu itu ngomong apa. tapi yang jelas, saat dia mau pergi meninggalkan saya, saya bilang..."beri nafkah juga dia, bukan hanya aku yang harus nanggung biayanya."
mengingat tabungan di rekeningku waktu itu tinggal 3 jt >,< (banyaknya :D) keperluan anak kan melimpah...meskipun saya bingung, dia dapat duit dari mana...

intinya setelah itu, saya bahagia karena mas Imam mau mengakui anaknya...paling tidak, meskipun saya sudah bukan girl lagi, tapi mas Imam tetap mau bertanggungjawab. itulah yang membuat saya tersenyum setelah bangun tidur. padahal itu sad ending banget gak sih?

Wah, kalo pas waktu itu benar-benar sifat asli saya bukan saya yang lain yang di mimpi, udah saya gorok lehernya mas Imam. *geleng-geleng*
kurang ajar sih>,<


nah, apa memang seperti itukah sifat lelaki? mau mengakui setelah anaknya lahir, dan melihat wanitanya menderita?? tapi waktu di mimpi saya bahagia kok punya anak. meskipun di dunia beneran saya gak terlalu suka sama anak-anak.

ini hanya sekedar cerita dimimpi yang fiktif belaka, semoga tidak benar-benar terjadi dikehidupan nyata. dan inilah salah-satu hobi saya, ngoleksi cerita mimpi saya sendiri :D eheheehhheee...

tengkiu sudah mau baca

26.... 10.13


Komentar

  1. wakakakakaka gokiiill nim !! km sbelum tidur ngapain kok bs mimpi kayak gitu? hahaha :))
    hebat yaa km bisa inget mimpi.. soalnya ak ga pernah bs inget ama mimpiku -___-

    BalasHapus
  2. gokil katanya....serem itu mipinya :D haha...
    aku lupa ngapain aja sebelum tdur, yang jelas aku batuk2 terus dan meler2 :D

    iyya, aku kalo masih pagi bisa inget mimpi, tapi kalo udah siangnya ato malem, lupa...
    tapi...ya begitulah aku :D seneng sama mimpi ...itu mimpi aku, apa mimpi kamu?:P

    BalasHapus
  3. Ha ha ha . . .
    Pertama aku baca, menarik seperti biasa.
    Pas sampe bagian penyebutan nama, gubraaak . . . Pingsan.
    Terus meskipun pingsan tetep lanjutin baca. Dan akhirnya nggak jadi pingsan.
    Ha ha . . .
    (lho?)

    BalasHapus
  4. Rachma >> hahaaa...segitu keren kah tulisanku sampe sampe membuatmu pingsan??wkwk...baiklah

    mas imam ma ma....esuk2 langsung tak bukak FB ne, trus aku guyu....haha imposible!

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar disini :)

Postingan populer dari blog ini

Catatan Melahirkan

  Anindita Nadine Hafa. Dihadapkan pada situasi harus memilih melahirkan dengan metode SC atau induksi karena berat badan bayi di USG 3,2 di minggu 39. Prediksi di minggu 40 adalah 3,5. Sungguh besar untuk anak pertama. Sedangkan aku ingin melahirkan dengan normal. Selama ini berusaha agar bisa melahirkan dengan normal karena khawatir tidak bisa menjaga anak dengan kondisi pasca SC, mengingat aku harus merawat anak sendiri tanpa bantuan orang tua maupun baby sitter (belum punya). Namun, sejak masuk usia kandungan 9 bulan gak bisa jalan karena kaki kiri sakit. Tidak bisa jalan selama satu bulan, untung diijinkan WFH. Karena ada kondisi tersebut, kakak-kakak ipar merekomendasikan SC. Selama beberapa hari kepikiran, hari Senin berencana induksi jika tidak terjadi kontraksi. Sabtu malam, sembari nunggu Bayu pulang praktek di rumah mama mertua, kakak ipar merekomendasikan SC Eracs ala artis yg katanya painless dan cepat pulih. Sampai kakak ipar cek ke dokter di RS Siloam apakah bisa provide

Permainan

Sebenernya aku mendengar, tapi aku pura-pura. Hingga aku dipanggil dan oranglain mengulangi ucapanmu. Memastikan, benar kamu yang mengatakan. Aku menatapmu sambil tertawa. Seperti biasa. Sungguh, aku tak bisa berkata-kata. Aku hanya bisa pura-pura dan berpaling. Sejak tau bahwa kamu mulai berani bermain. Permainan yang tak bisa kuhindari. Yang harus aku hadapi. Tanpa tau siapa yang akan menang. Jika keduanya, semoga bahagia. Pojok Lt.2 Kantor, 14/03/19

WASIAT

Disela waktu mengerjakan skripsi begini , saya ingat beberapa tugas semester-semester muda dulu. Entah kenapa tugas-tugas dulu itu selalu asik apalagi tugas kerja kelompok. Bagaimanapun juga, sesulit-sulitnya tugas jaman dulu, menurut saya lebih menyenangkan daripada hanya mengerjakan tugas didepan laptop, dengan buku disamping kanan kiri, atau diperpus, dengan jumlah buku lebih banyak dikanan kiri saya, tanpa teman ngobrol, tanpa menggunakan skill lain kecuali ngetik. Its truly, definitely membosankan guys! Makanya saya sampai sempet nulis begini diwaktu merevisi BAB I dan II. Dan inilah beberapa tugas yang menurut saya tugas tugas yang menyenangkan dan justru materi kuliah bisa saya ingat sampai detik ini karena tugasnya seperti ini, membuat video! Video ini dibuat saat kuliah Communication cross culture. Gitulah, gayanya mata kuliah bahasa enggres dan kelasnya kelas enggres, dosennyapun lulusan Eropa, sayangnya selesai semester dua kuliah berbahasa Indonesia :D Video pertam