Langsung ke konten utama

Allah, Apa salah saya???


Aku bukan seorang fotografer yang suka ngambil gambar, meskipun suka fotografi.

Aku juga bukan kameramen yang suka ngetake Film, apalagi film porno, megang kamera yang gede dan berat itu aja...cuma sekali dan itu berat banget!!
Apalagi seorang editor, bukan banget. software Adobe Premier aja gak punya, vegaz juga gak punya, edit gambar...hadaahhh paling cuma kalo ada tugas doang!!!

Paling-paling saya buka laptop kalo lagi bored doang, Nonton Film juga paling 5 jam udahan...

Lalu apa salah saya???

Allah memberiku cobaan di awal bulan Ramadhan, hari pertama puasa...

Entah apa yang terjadi, mataku tiba-tiba merah parah dan sakit.
Mau gak mau, aku harus periksa ke rumah sakit. siapa coba yang tahan sama sakitnya mata???

akhirnya jam 11 an aku ke RS Saiful Anwar dan periksa ke poli Mata.
Well, aku dioper dari dokter satu ke dokter lainnya sampe 3 kali. dokter umum menyuruhku ke dokter imunologi dan dokterimunologi terakhir yang memeriksaku 2 orang.
setelah beberapa kali pemerikasaan, ketahuan dah aku punya radang selaput mata...
Ya Allah, selama ini aku gak pernah ngintip orang mandi kecuali kalo lagi niat, tapi selama ini gak pernah kok! suer! 

anehnya, kata pak dokter yang cakep dan mbak dokter yang imut, gak bakalan kenapa-napa. tapi kambuhnya bisa 2 minggu sekali (Busyet, duit jajan aku perbulan bakalan ilang dah...ckck) padahal aku pernah liat dipelem pelem FTV yang kena radang ini tiba-tiba buta (aaa berarti boong banget. penulis Skenarionya gak lulus TK ahahahahhh )

penyebabnya juga belum pada tau 2 dokter itu, kemungkinan adalah Gigi bolong (Iya, saya) *ngaku* teruss suka mainan kucing (banget :D ) terus apalagi lupa aku... nah karena dokternya sendiri bingung, akhirnya aku disuruh balik lagi buat control minggu depan.
weew, duit lagi duit lagi...beasiswa ane habiiiss dookkk!!!

Katanya mau cek gigi sama cek darah, =,=
Manuuutt

Ya udah deh, dari pada saya terjebak lebih lama dalam penderitaan ini. Mending ngikutin saran dokter –dokter ini saja…aaahhh

L
Allah, ampuni dosaku 

Komentar

  1. mbak, saudara saya juga pernah mengalami seperti mbak. katanya akibat syaraf yg mengoneksi ke orgam mata, di bawah gigi geraham belakang tergeser, karena gigi bolong, gingsul, dll. akhirnya gigi saudara saya dicabut pada bagian tsbt.
    saran saya, mungkin mbak bisa mengecek gigi mbak ke dokter gigi spesialis bedah mulut. semoga bermanfaat :)

    BalasHapus
  2. honeylizious : iyya, makasii tante

    Rakyan : iyya mbak, makanya minggi depan suruh control mau dibawa ke gigi sama cek darah...

    aiss serem...makasii ya mbak infonya :)

    BalasHapus
  3. Pertama, untuk mendapat cobaan Tuhan kita tak harus berbuat salah dulu bi.

    Kedua,cabut aja tu gigi. Biar kalau lagi meringis jadi lucu.
    ^_^

    BalasHapus
  4. emang yang gak sabar siapa le???

    tenang, saya masih percaya sama dokter.

    BalasHapus
  5. Insya Allah nggak kenapa-napa.
    Bulan depan paling juga udah seperti biasa.
    Ndang mari yo, nik . . . :D
    Muach!
    :*

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar disini :)

Postingan populer dari blog ini

Catatan Melahirkan

  Anindita Nadine Hafa. Dihadapkan pada situasi harus memilih melahirkan dengan metode SC atau induksi karena berat badan bayi di USG 3,2 di minggu 39. Prediksi di minggu 40 adalah 3,5. Sungguh besar untuk anak pertama. Sedangkan aku ingin melahirkan dengan normal. Selama ini berusaha agar bisa melahirkan dengan normal karena khawatir tidak bisa menjaga anak dengan kondisi pasca SC, mengingat aku harus merawat anak sendiri tanpa bantuan orang tua maupun baby sitter (belum punya). Namun, sejak masuk usia kandungan 9 bulan gak bisa jalan karena kaki kiri sakit. Tidak bisa jalan selama satu bulan, untung diijinkan WFH. Karena ada kondisi tersebut, kakak-kakak ipar merekomendasikan SC. Selama beberapa hari kepikiran, hari Senin berencana induksi jika tidak terjadi kontraksi. Sabtu malam, sembari nunggu Bayu pulang praktek di rumah mama mertua, kakak ipar merekomendasikan SC Eracs ala artis yg katanya painless dan cepat pulih. Sampai kakak ipar cek ke dokter di RS Siloam apakah bisa provide

Permainan

Sebenernya aku mendengar, tapi aku pura-pura. Hingga aku dipanggil dan oranglain mengulangi ucapanmu. Memastikan, benar kamu yang mengatakan. Aku menatapmu sambil tertawa. Seperti biasa. Sungguh, aku tak bisa berkata-kata. Aku hanya bisa pura-pura dan berpaling. Sejak tau bahwa kamu mulai berani bermain. Permainan yang tak bisa kuhindari. Yang harus aku hadapi. Tanpa tau siapa yang akan menang. Jika keduanya, semoga bahagia. Pojok Lt.2 Kantor, 14/03/19

WASIAT

Disela waktu mengerjakan skripsi begini , saya ingat beberapa tugas semester-semester muda dulu. Entah kenapa tugas-tugas dulu itu selalu asik apalagi tugas kerja kelompok. Bagaimanapun juga, sesulit-sulitnya tugas jaman dulu, menurut saya lebih menyenangkan daripada hanya mengerjakan tugas didepan laptop, dengan buku disamping kanan kiri, atau diperpus, dengan jumlah buku lebih banyak dikanan kiri saya, tanpa teman ngobrol, tanpa menggunakan skill lain kecuali ngetik. Its truly, definitely membosankan guys! Makanya saya sampai sempet nulis begini diwaktu merevisi BAB I dan II. Dan inilah beberapa tugas yang menurut saya tugas tugas yang menyenangkan dan justru materi kuliah bisa saya ingat sampai detik ini karena tugasnya seperti ini, membuat video! Video ini dibuat saat kuliah Communication cross culture. Gitulah, gayanya mata kuliah bahasa enggres dan kelasnya kelas enggres, dosennyapun lulusan Eropa, sayangnya selesai semester dua kuliah berbahasa Indonesia :D Video pertam