Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Moral Pengemis tak Hina!

Sudah lama sekali saya bahasan tentang pengemis tak lagi. Dulu, bahasan pengemis adalah antara memberi pengemis atau tak memberi pengemis recehan seribu atau limaratus. Mengapa harus dibahas, karena dengan memberi pengemis, maka moral meminta akan terbentuk di masyarakat. ini kaitannya dengan moral, kedua, munculnya isu dari Bandung yang mengungkapkan bahwa pengemis jalanan dikota tersebut memiliki penghasilan lebih dari 9 juta perbulan hanya melalui mengemis di rambu lalu lintas. Isu ini muncul ketika Ridwan Kamil walikota Bandung menawarkan pekerjaan kepada pengemis di kota Bandung untuk menjadi petugas kebersihan (kalau saya tidak salah karena lupa). Tetapi apa jawaban dari para pengemis ini? justru mereka menantang Ridwan Kamil bila walikota Bandung ini mau memberikan gaji lebih dari 9 juta, sesuai asumsi perolehan hasil mengemis. Munculnya dua isu ini akhirnya mengundang perdebatan, apakah dengan asumsi uang hasil mengemis yang melebihi gaji guru PNS ini masih harus dibelas kasi...

WASIAT

Disela waktu mengerjakan skripsi begini , saya ingat beberapa tugas semester-semester muda dulu. Entah kenapa tugas-tugas dulu itu selalu asik apalagi tugas kerja kelompok. Bagaimanapun juga, sesulit-sulitnya tugas jaman dulu, menurut saya lebih menyenangkan daripada hanya mengerjakan tugas didepan laptop, dengan buku disamping kanan kiri, atau diperpus, dengan jumlah buku lebih banyak dikanan kiri saya, tanpa teman ngobrol, tanpa menggunakan skill lain kecuali ngetik. Its truly, definitely membosankan guys! Makanya saya sampai sempet nulis begini diwaktu merevisi BAB I dan II. Dan inilah beberapa tugas yang menurut saya tugas tugas yang menyenangkan dan justru materi kuliah bisa saya ingat sampai detik ini karena tugasnya seperti ini, membuat video! Video ini dibuat saat kuliah Communication cross culture. Gitulah, gayanya mata kuliah bahasa enggres dan kelasnya kelas enggres, dosennyapun lulusan Eropa, sayangnya selesai semester dua kuliah berbahasa Indonesia :D Video pertam...

Bintang, Bunuh Aku!

28 November 2013. Saya kesepian. Banyak kegiatan, tapi tak sebanyak yang dulu saya lakukan. Jam 16.16 saat saya duduk dikamar didepan laptop sambil minum kopi seperti ini seharusnya saya di suatu tempat ngobrol dan bercanda dengan teman-teman. Ini terjadi tak hanya sekali duakali, berkali-kali dalam semester 7 ini. 6 semester lalu saya melewatinya selalu demikian. Bahkan, sering kali saya baru pulang tengah malam atau dini hari. Bukan buat clubbing, nongkrong, atau sejenisnya, selalu saja ada hal penting yang harus diselesaikan dikampus bareng temen-temen. Kalopun ngopi diluar, bagi saya obrolan kami selalu bermanfaat untuk event yang saya garap waktu itu.

Hari Bergurau

Sembari keluar dari peraduan Airnya beriak dua tigakali bersuara Dulu, Ini tempat bertemu berteduh bersendau gurauku disesapi kelembutan sepi Kemiskinan mengendap Ruang ini kukut Grobak digulung emperan kukut Ia tinggal menunggu hari saat mahasiswa sebut 'kenangan' --menunggu @scien_tica makan di UKM sendirian--

Penipuan berlabel

Sebelumnya, maaf saya dalam kondisi marah ketika menulis kisah ini. Ini bukan kisah saya, tetapi kisah hidup seorang yang selalu bersama saya 3 tahun lebih. “Pulang dari Jakarta, aku gak mau dengar ada bencana alam atau badai di Malang.” pesan saya kepada dua teman dekat saya Jumat 25 Oktober sebelum saya berangkat ke Jakarta.  Pasalnya, saya berangkat meninggalkan keduanya dalam kondisi yang sedang dalam carut marut dimata saya. Anggap saja teman saya si A dan si B. Pertama, beberapa hari sebelum keberangkatan A bilang ke saya kalau pacarnya mau pindah dan tinggal di Malang. Masalahnya? Dari awal A pacaran dengan lelaki ini kami berdua memang kurang setuju, bukan karena apa-apa, ini karena urusan agama. Dilain sisi, ketika pacarnya ke Malang, A selalu menghilang tanpa jejak tanpa kabar yang saya takutkan kalau saya gak di Malang dua minggu dan dua teman saya ini gak ngumpul sama sekali gak berhubungan sama sekali karena sama-sama sibuk. Kalau saya kan pengangguran, sempetlah b...

Anak Ibu

Anak yang baik adalah anak yang dapat memelihara hati ibunya. Alun-alun Surga Seorang wanita. Seorang ibu. Melahirkan. Membesarkan. Merawat. Apa yang sebenarnya ia lakukan kepada anaknya? Begini. Seorang anak. Anak satu-satunya. Anak perempuan. Anak manis. Gadis periang. Bermain dengan teman-teman. Sebayanya. Semua laki-laki. Ibu khawatir. Kita akan pindah, Nak. Anak mengangguk. Ah, anak yang baik. Kau tak takut kehilangan teman-teman? Anak menggeleng. Ah, anak yang baik. Mereka pergi. Mengembara. Ke desa. Ke desa. Desa demi desa. Teman demi teman. Kebaikan demi kebaikan. Keganjilan demi keganjilan. Kebaikan demi kebaikan. Keburukan demi keburukan. Kebaikan demi kebaikan. Keanehan demi keanehan. Kebaikan demi kebaikan. Stop! Kita tinggal di sini. Bermainlah. Ke alun-alun. Jumpai teman-teman. Kau sudah beroleh pelajaran dari pengembaraan, bukan? Anak tersenyum. Senyum yang merah. Senyum yang manis. Lalu mengangguk. Anggukan yang melegakan. Apa, Nak? Katakanlah. An...

Satu Hari

Fajar Ruang tengah sudah ramai, terbentuk lingkaran kecil ketika saya beranjak dari tempat tidur bergegas mandi. Saya pikir mereka disukusi tentang profesi, ternyata bukan. Mereka melanjutkan obrolan perkenalan selama perjalanan menuju Kota Tua yang terhenti karena terbatasnya waktu. Belum sempat saya bersiap mandi, lingkaran yang semula kecil melebar hingga memenuhi ruang tengah. Pagi itu, saya menunda mandi, untuk mendengarkan kisah hidup keluarga baru saya. Keluarga kunang-kunang. Mau mendengarkan, berarti harus mau bercerita. Secuil kisah yang saya bagikan tak sehebat kisah saudara-saudara saya. Maka pagi itu, saya mendengar kisah inspiratif dari orang-orang inspiratif disekitar saya. Menunda mandi, menunda bertemu dengan sahabat saya rasa sepadan dengan mendengarkan kisah saudara saya. Saya yakin, kisah-kisah seperti ini tidak akan saya dapatkan kalau saya bukan bagian dari keluarga kunang-kunang. Forum Indonesia Muda lah yang mengantar saya bertemu dengan keluarga ini.

Kontadiksi

Saya agak merasa berdosa karena kuliah di Ilmu Komunikasi. Kenapa begitu? 1. Ilmu Komunikasi sangat dekat dengan Media massa dan pers, yaiyalah! 2. Pers merupakan pilar ke-empat demokrasi. Artinya, pers sangat dekat dengan urusan demokrasi negara. 3. Media Massa sebagai pihak yang pantas disalahkan atas konstruksi sosial, diskriminasi sosial, rusaknya moral, kampanye partai, pendidikan buruk bagi anak, penghancur motivasi, ada yang mau ngelanjutin? dsb. 4. Saat ini ada banyak negara yang sedang bermasalah baik dengan kemiskinan, pemerintahannya, kerajaannya, dsb, dimana media massa lah pihak yang mampu menjadi tameng maupun jadi penghancur, iya kan? (Aslinya sih yang saya maksud Indonesia). dan faktanya adalah, saya mahasiswa ilmu komunikasi, tau beberapa hal tentang komunikasi dan fenomena-fenomena sosial terutama fenomena komunikasi, tetapi saya gak bisa berbuat apapun untuk negara ini.

"Groen" Generasi

Sebelumnya, saya mau mengucapkan selamat Idul Adha. Guys, Lebaran Idul Adha tahun ini saya memang sengaja gak pulang ke Solo, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Meskipun tahun ini kuliah hanya seminggu sekali, kalaupun pulang tak akan ada masalah. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, saya sholat di kampus bareng teman-teman yang enggak pulang. Kampus saya? Ini lho kampus dengan pemandangan luar biasa, Universita Brawijaya

Tired of Drama

Sengaja saya publish keinginan saya di twitter semalam. Saat mempublish keinginan saya itu, saya menjadi semakin yakin bahwa saya ingin melakukan perubahan. Baik perubahan dari dalam maupun dari luar. Keinginan saya ini sebenarnya sudah datang sejak lama, hanya saja entah apa yang terjadi saya benar-benar berani mengungkapkannya semalam. Berusaha menjadi wanita: Ga pulang malem (atau bahkan pagi buta) lagi. Ketika ada agenda, baik itu organisasi ataupun ngumpul bareng teman tidak jarang saya pulang lebih dari jam 10 malam. Sebelum libur semesteran, saya berniat untuk tidak lagi pulang selarut itu (lebih dari jam 10). Alhamdulillah, sekarang kosan tutup jam 10 malem, itupun hanya orangnya yang bisa masuk. Motor gak bisa.

30 Menit

Fiuh, barusan! Ini baru saja terjadi jam 6 pagi tadi. Bangun tidur, niatnya mau bantu ibu masak. Ternyata, belum saya bantu, Ibu sudah selesai masak. Akhirnya kalau saya milih cuci piring. Sebelum saya sempet cuci piring, karena air tandon sangat dingin saya ke toilet karena pengen pipis. Pas lari-lari turun ke bawah, gak taunya Ibu barusan masuk. Cukup lama nunggu Ibu, akhirnya saya masuk dan mengunci pintu toilet. Giliran saya tarik, pintunya gak bisa kebuka. Pintunya terkunci. Gambar pinjem disini

5 Tahun UU Pornografi, Media Massa Tetap menjadi Wahana Pornografi

Kemajuan teknologi yang ditandai dengan cepatnya informasi tersebar mendorong masyarakat untuk hidup lebih modern. Pada dasarnya, teknologi diciptakan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mempermudah aktivitas manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Perkembangan dan kemajuan yang terjadi inipun menjadi sangat pesat terutama teknologi informasi. Bahkan saat ini kemajuan teknologi informasi sudah tidak bisa dibatasi oleh daerah atau wilayah bahkan yang dibatasi oleh laut sekalipun. Selain informasi melalui surat kabar, teknologi informasi yang berkembang di masyarakat dan sangat dinikmati adalah televis dan radio melalui satelit.

Bagian sedih dari postingan sebelumnya

Lagi lagi tulisan ini hanyalah tulisan ringan tapi berat maknanya *lebay* intinya sih, curhat lagi. Karena liburan begini, sau-satunya hal yang bisa saya ajak curhat dengan setia hanyalah blog satu ini. Cerita ini lanjutan dari postingan sebelumnya Dipostingan sebelumnya, saya menulis Meskipun saya tak pernah berani mengambil resiko untuk menyukaimu, apalagi mengatakan padamu, paling tidak kamu tau kalau aku berharap bisa mencintaimu dengan sederhana

Tulisan ini untukmu! Ya, kamu!

    The future’s calling me through that door It doesn’t seem very peaceful Can your life change While you’re still young? I want to fall in love But I get scared I have a huge pile of problems to deal with I’ll find an answer with this feeling I can’t throw away all my love It’s not a dre-e-e-e-eam I can almost reach it, GLORIA Sometimes I can’t see it Cry-yai-yai-yai-yai It’s no use looking for shortcuts I’ll just get lost again, right? I hear the loud voices of winners Talking about their recent episodes It feels like none of it concerns me The way I am now I’m thinking to myself In my little room Dreaming of the future… I’ll try asking but I’ve got a bad feeling I can’t picture all my love

Menemukan keluarga baru: FIM 14 B, Sejauh Malang-Bukittinggi

Tiket berangkat sudah di tangan, Ranah Minang di depan mata. Tanahnya orang-orang Minang dengan segala adat, tradisi, budaya yang jauh berbeda dengan jawa sang tanah kelahiran. Minang dengan bukit barisan, Merapi dan Singgalang. Selamat bulan Juli, bulan Ramadhan dan bulan Puasa blogger :* Maaf menghilang sekian bulan lamanya. Bukannya tak sempet tapi lebih karena males, hehehe. Dan awal Juni, 1-4 Juni kemarin, saya memulai lagi perjalanan jauh setelah sekian lama hanya duduk manis sebagai mahasiswa. Yak, saya ikut Forum Indonesia Muda 14B. Dimana FIM 14B bukanlah FIM seperti lainnya, FIM 14B sekaligus memperingati satu Dekade FIM dan tidak di cibubur seperti FIM lainnya. FIM 14B diadakan di BUKITTINGGI. Aku untuk Bangsaku.

PENGAKUAN

Ada satu hal yang membuat saya kepikiran beberapa hari belakangan. Permasalahannya adalah, ini Cuma satu hal, tapi bisa membuat saya kepikiran beberapa hari. Sudah saya lupakan, tapi tetap gak lama kemudian keingat lagi. Biar saya gak dihantui selama berhari-hari dan hari-hari kedepan, ada baiknya membahasnya di sini. Kali aja bisa ilang. Beberapa hari yang lalu ada mention dari teman dekat saya di Malang, inilah ujung dari semua “kepikiran” saya, (@hyandsomeanima) Melting mesti habis baca itu :D

Dendam Kesumat

Jujur, saya sedang marah dengan teman saya. Ketika marah seperti ini, seolah-olah semua kejelekannya keluar dan semua kebaikan yang pernah ia berikan pada saya lenyap. dalam keadaan sendiri seperti ini, saya hanya ingin satu hal. kembali merasakan. ASMARANDHANA Gegaraning wong akrami Dudu bandha dudu rupa Amung ati pawitané Luput pisan kena pisan Lamun gampang luwih gampang Lamun angèl, angèl kalangkung Tan kena tinumbas arta Aja turu soré kaki Ana Déwa nganglang jagad Nyangking bokor kencanané Isine donga tetulak Sandhang kelawan pangan Yaiku bagéyanipun wong welek sabar narima Satu satunya yang bisa menghilangkan rasa kebencian hanyalah kebahagiaan dan kesabaran. kalau kebencian sudah memuncak, dendam-dendam mulai bermunculan. Jangan sampai ini berulang. Tembang asmarandhana inilah yang mampu membuatku luluh dari semua kejahatan yang barusan keluar dalam hatiku...enggak tau kenapa setan bisa hanyut kalau tembang ini ada. Mungkin, dugaan saya sementara a...

Wengi Ingkang Suwe

Rikalaning wengi, anggenipun abdi nuntun ngilmu nindak aken perintahing Gusti “tholabul ilmi”. Niatipun naming kagem ngibadah dumugi Gusti Ilahi. Mbok menawi sampun maksimal dening sinau, tetep Gusti Allah sing paring.

PKK MABA 2012

Memories of PKK MABA FISIP UB 2012

Timbul Tenggelam

Judulnya mirip mading fotokopian yang biasa ditempel dikampus -______-" tapi sepertinya cukup untuk menggambarkan rumah  maya saya ini, iya gak sih? Sama halnya dengan mood saya ketika ngeblog dan memposting juga pulsa modem yang mentok  cerita cerita saya... from: DA (tenggelam) Mood saya timbul tenggelam seirama dengan sinyal modem dan pulsanya sekalian. kadang, ketika muncul, niat saya menggebu-gebu untuk nulis dan blogwalking, seolah-olah gak bakalan berhenti blogwalking kalau kuota belum habis atau belum oglangan  mati lampu.