Langsung ke konten utama

Menemukan keluarga baru: FIM 14 B, Sejauh Malang-Bukittinggi

Tiket berangkat sudah di tangan, Ranah Minang di depan mata.
Tanahnya orang-orang Minang dengan segala adat, tradisi, budaya yang jauh berbeda dengan jawa sang tanah kelahiran. Minang dengan bukit barisan, Merapi dan Singgalang.


Selamat bulan Juli, bulan Ramadhan dan bulan Puasa blogger :*
Maaf menghilang sekian bulan lamanya. Bukannya tak sempet tapi lebih karena males, hehehe. Dan awal Juni, 1-4 Juni kemarin, saya memulai lagi perjalanan jauh setelah sekian lama hanya duduk manis sebagai mahasiswa. Yak, saya ikut Forum Indonesia Muda 14B. Dimana FIM 14B bukanlah FIM seperti lainnya, FIM 14B sekaligus memperingati satu Dekade FIM dan tidak di cibubur seperti FIM lainnya. FIM 14B diadakan di BUKITTINGGI. Aku untuk Bangsaku.


Perjalanan
Berangkat dari Malang, saya naik Bus ke Surabaya Gubeng demi mengejar KA Kertajaya tujuan Jakarta. Dengan budget yang minim, perjalanan Malang-Padang bisa ditempuh dengan Kereta Surabaya-Jakarta baru pesawat Jakarta-Padang. Saat itu dapet lumayan murah 380 rb Mandala airlines. Oh iya, bagi yang belum pernah naik Mandala, meskipun perjalanan domestik, Mandala di terminal 3. Bukan terminal 1 C. Soalnya kemarin saya terlanjur turun di 1C dan ternyata salah alamat. Tapi tenang saja. Ada Shuttle Bus servis gratis dari Bandara untuk pindah terminal.
Sampai di Padang, untuk menuju Bukittinggi cukup gampang soalnya dijemput :3. Naik Tranex dari Padang Bukittinggi kurang lebih 2 jam tariff biasa sih 20.000,-. Dan pas sampai di Padang Panjang, jangan lupa tengok ke kiri terus sampai tengeng, akan ada pemandangan luar biasa yang tak pernah terlupakan! SUER!








Sampai di Bukittinggi, kami menginap di Asrama IPDN selama seminar dan pelatihan. Agenda sore itu...perkenalan dan menguasai Kamar.


1-4 JUNI 2013
Tari Pasambahan opening ceremony Seminar di Istana Bung Hatta Bukittinggi


Dan disinilah semua semangat dan hal-hal luar biasa saya dapatkan. Terutama Keluarga Kunang-kunang. It was the best time ever guys! Satu lagi pengalaman yang gak bakalan pernah mahasiswa biasa seperti saya dapatkan adalah, kesempatan cari jodoh Makan siang bersama Praja IPDN di ruang makannya di hari terakhir pelatihan.
Satu yang paling saya sesali kemarin saat ikut FIM adalah gak dapet jodoh *eeh, saya belum menjadi orang luar biasa diantara orang-orang luar biasa yang menjadi keluarga saya.
Pelatihan dan Seminar FIM termasuk tanggal 4 nya kami wisata ke Bukittinggi.

Aula Utama IPDN Baso, tempat Seminar FIM 14B


Kelompok Tan Malaka (kelompok saya) di samping Aula



5 JUNI 2013
Meskipun acara sudah selesai, kami tak ingin meninggalkan Bukittinggi begitu saja. Keluarga kunang-kunang sudah pada pulang tapi jejaknya tetap dihati #eaa . Hari itu, saya menemui sodara yang ternyata rumahnya tepat didepan IPDN Baso, Klinik dokter Hewan sebrang jalan. Dan tinggal nyebrang, sampailah saya di rumah Sodara yang lama tak jumpa.
Satu hal lagi, manfaatkan dimanapun rumah saudara untuk menghemat biaya penginapan semalam. Makanya sesame saudara harus baik, saat dia butuh dan saat kita butuh.
Paginya, sudah harus keluar semua dari Asrama, semua barang saya titipkan ke temen-temen praja di asrama mereka dan saya bersama the Elis menuju Rumah puisi Taufik Ismail di padang panjang.
Dari depan gerbang IPDN langsung naik tranex ongkos 10rb nyampe didepan gang rumah beliau tepat.
Keren banget. Sempet juga kami baca puisi di sana, yaah meskipun aku gak bisa baca puisi -.-“
Rumah Puisi Taufik Ismail 

Saya lanjutkan ke Janjang Gudang ato Jam Gadang. Iconnya Bukittinggi. Itu ketiga kalinya aku kesana dalam empat hari itu, heheh...cuman buat nyari makan dan ketemu sama praja yang mau nganter ke rumah kelahiran Bung Hatta.
Foto di rumah bung hatta
Selesai dari Rumah Bung Hatta, balik lagi ke Jam Gadang sampeee malem nongkrong di café. Pulang dan nginep di rumah saudara. Paginya kami dijemput orang-orang baru lagi untuk ke Padang. Persiapan Pulang menuju Bandara Internasional Minangkabau. Eets, tapi jangan salah, kami dapat flight terakhir. Jadi sebelum penerbangan, kami ke pantai airmanis duluuu...

Menyebrangi Laut dengan jalan kaki di Pantai Air Manis
Padang

Kerennya dari pantai ini adalah, selain panas mengundang hitam kelam, juga pulau kecil diseberang pantai yang bisa ditempuh dengan jalan kaki. kurang lebih satu kilometer jalan. Tapi sumpah, sensaisnya jalan di airlaut itu emejing jing jing jing!!

TKP tewasnya anak durkaha, Malin Kundang


Pantai Airmanis, Padang

Barulah kami pulang dengan Citilink flight terakhir malam itu tanggal 6 Juni. Sampai di Bandara kami ngemper disana, baru ke Senen dengan taksi yang mahal bet dan lebih baik ini gak ditiru. Perjalanan pulang kami pakai KA Majapahit Jkt-Malang langsung. Melihat kondisi barang kami yang sejagat raya.
Dari Stasiun, karena gak memungkinkan naek angkot ke kosan, dijemputlah sama temen.
Em...FYI, temen-temen praja adalah teman-teman terbaik karena mereka benar-benar menghargai dan menghormati rakyat jelata seperti saya T_T

Saya makan dan numpang gratis sampe ke Padang sampe dianter ke Bandara. Satuhal lagi yang aku ga lupa pas pergi sama praja adalah, kekontrasan dihari itu. Dengan tubuh mungil berjalan bareng praja yg badannya gede gede di Robinson buat belanja. Kece kan T_T

Nah, itu dia perjalanan saya ketika FIM 14B. Dan sampai detik inipun, saya masih bisa merasakan indahnya keluarga kunang-kunang dan bunda Tetty. FIM HANGOVER!

Forum Indonesia Muda, Aku untuk Bangsaku.

Siapkan dirikalian yg pengen ikut FIM berikutnya. 

Komentar

  1. tunggu saatnya rau...akan kukabari dirimu!

    BalasHapus
  2. Eeeeh . . . Jogja ada nggak yaaa?
    -_____-"

    BalasHapus
  3. Fatyana: eneg si Taufik konco sma, kelingan ga?

    BalasHapus
  4. Mau dong kak. Aku juga mau ikut FIM.

    BalasHapus
  5. @Aldian Farabi: Gile lu ndro -___- ga nyadar apa kalo angkatan tua hahaha

    BalasHapus
  6. wah asyik banget bisa jalan-jalan dan kumpul-kumpul teman :)

    BalasHapus
  7. Beneran serius ga dapet jodoh hahhahha

    BalasHapus
  8. Baca ini, aku jadi kangen sama FIM. Walau ga blum bisa kenal lebih dekat satu persatu rekan fim 14 B, tapi kerasa deket bener di hati huhuhuhu hiks.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar disini :)

Postingan populer dari blog ini

Jalan Keluar Itu Sederhana

Ketika kemarin dan beberapa hari lalu saya terbelit masalah gak penting dan beberapa kali membuat napas saya sentik sentik (susah dijelaskan dengan kata kata, dan intinya saya gak bisa menjelaskan betapa terpuruknya saya kemarin-kemarin) seperti yang saya posting kemarin di PURUK . Dosen saya pernah mengatakan bahwa Komunikasi lah yang mampu menyelesaikan masalah, tetapi Komunikasi juga yang menyebabkan masalah. Bukannya mentang-mentang saya mahasiswa ilmu komunikasi, saya mahasiswa ilmu komunikasi saja mengalami gagal komunikasi, apalagi yang mahasiswa teknik -____-

PURUK

Sampai saat ini saya hanya bisa meraba-raba. Meraba-raba bahwa sebenarnya saya adalah korban. Saya adalah korban bagi saya dan dua teman saya. Dua teman saya saja dan sisanya tidak. Sisanya tidak karena mereka menganggap saya bukan korban. Bukan korban melainkan tersangka. Tersangka yang menghancurkan strategi. Strategi pemenangan pemilwa. Pemilwa busuk yang terjadi di kampus. Kampus yang penuh prejudice . Prejudice yang mengatakan bahwa saya adalah sebuah penghalang. Sebuah penghalang yang keras. Keras dan batu. Batu yang belum bisa dihancurkan. Belum bisa dihancurkan saat ini. Saat ini mereka mengibarkan bendera perang. Bendera perang melawan saya. Saya yang tahu bahwa saya sangat benci dengan politik. Politik yang membuat saya memiliki banyak musuh. Banyak musuh dan kehilangan teman. Teman yang menganggap saya benci politik karena teman pemilwa tahun lalu. Tahun lalu, tahun keterpurukan. Puruk yang membuat saya takut. Saya takut kehilangan teman. Teman-teman yang saat ini menduku...

6 Pertanyaan Muhasabah Imam Ghazali

Pertanyaan ini disampaikan oleh Imam Ghazali kepada siswa-siswanya dan semua jawaban siswanya benar tetapi kurang tepat bagi Imam Ghazali, pertanyaan tersebut adalah: 1. Apa yang paling dekat dengan kita di dunia ini? Kematian dalam Q.S Ali Imran: 185 "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. kehidupan di dunia hayalah kesenangan yang memperdaya." Kenapa kematian? karena kita tak ada yang tahu, kapan kita mati. Entah  5 menit lagi, 10 menit lagi..kapanpun itu. 2. Apa yang paling jauh dengan kita di dunia ini? Masa Lalu karena kembali ke masa lalu adalah sesuatu yang tidak mungkin kecuali dengan laci nobita dan mesin waktu Doraemon. 3. Apa yang paling besar di dunia ini? Hawa Nafsu Sama halnya dengan teori permintaan dan penawaran. demand akan selalu naik karena kebutuhan manusia ...