Langsung ke konten utama

Jalan Keluar Itu Sederhana

Ketika kemarin dan beberapa hari lalu saya terbelit masalah gak penting dan beberapa kali membuat napas saya sentik sentik (susah dijelaskan dengan kata kata, dan intinya saya gak bisa menjelaskan betapa terpuruknya saya kemarin-kemarin) seperti yang saya posting kemarin di PURUK.
Dosen saya pernah mengatakan bahwa Komunikasi lah yang mampu menyelesaikan masalah, tetapi Komunikasi juga yang menyebabkan masalah. Bukannya mentang-mentang saya mahasiswa ilmu komunikasi, saya mahasiswa ilmu komunikasi saja mengalami gagal komunikasi, apalagi yang mahasiswa teknik -____-



jadi memang, masalah saya kemarin berakar dari komunikasi, katanya urusan sosial saya yang kurang bagus karena saya introvert hahahaha...gelar saya baru loooh, nima, S.Int. (red: nima si introvert) entah kenapa saya di bilang demikian. iyasih, saya memang jarang cerita hal hal gak penting, tapi sejujurnya saya ini orangnya terbuka dengan orang yang sudah saya percaya.
Jadi, berakhirlah dengan saya yang menahan tangis ketika menjelaskan keadaan saya yang sebenarnya. Memang, saya sering dianggap orang lain begini begitu, toh saya tidak peduli. tapi ternyata telinga saya panas beberapa pekan ini. Dan berakhirlah dengan saya menimbulkan masalah dimana-mana (kata orang). Tapi bukan niat saya dan bukan maksud saya, juga bukan dengan tujuan saya melakukan itu. Tapi banyak yang salah sangka. prejudice itu memang menyakitkan T_T


from DA


Berakhirlah saya membicarakan duduk permasalahannya. Memang ada konflik didalamnya, tapi saya harap, dengan penjelasan saya semalam, saya hanya mengharap teman saya paham dengan masalahnya, tak perlu lah ia sampai mengerti perasaan saya dan memahami saya.

Yang ingin saya tekankan adalah, dia orang yang saya hormati selain papi. dua orang spesial yang dia menanyakan apapun, akan saya jawab, menyuruh apapun akan saya lakukan. dan saya tidak menginginkan situasi dimana dia menjadi pihak lain bagi saya.

Dan, ternyata memang benar, komunikasi yang kurang lancar penyebabnya, tetapi saya bisa menyelesaikannya dengan mengkomunikasikannya. duduk di kos teman saya dari sebelum magrib sampai jam setengah 11 malam, dan saya harap, itu semua sudah cukup dan selesai.

Tak perlu berpikir pusing ria, selesaikan benang  ruwetnya dan cari ujungnya. jangan hanya memikirkan betapa ruwetnya benang itu.
Saya bisa mengatakan ini karena baruu saja keluar dari malasah. bukan keluar, tapi sedang dalam perjalanan.

from DA

saya rasa, pengalaman saya dengan teman saya ini adalah proses pendewasaan dan managemen konflik yang cukup sempurna.

yang punya masalah,,,,buruan move on deeeh -___-" masih betah aja dengan masalah, hahahahahaa

Berangkat dengan komunikasi berakhir dengan komunikasi

GBU

nima
UB 5th floor

Komentar

  1. ngeri ilustrasinya masbro ..

    btw salam kenal & follback ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha...itu aku ngambil dari DA semua kok :)
      okee ditunggu yaaa

      Hapus
  2. hehehe jaga komunikasi yang baik ama temen sepertinya kamu musti banyak2 memahami selain bahasa lisan juga bahasa tubuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa...saya udah ngambil nonverbal komunikasi padahal T_T
      dan belum bisa menerapkan dengan baik dan benar hiks

      Hapus
    2. hmmm gitu beli aja obat menawar racun pastri mujarab hahahahaha, gak nyambung yak sorry

      Hapus
  3. Saya mahasiswa teknik, tapi jarang kok dapat masalah karena komunikasi mbak :P
    kwkwkwkwk..
    Yap bener Mbak, prosese pendewasaan, saya sih orangnya gak intropert, terlalu terbuka malah, hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. -_____-"
      aduh baaang, kok gak ngedukung saya sih *gantung diri*
      sebenarnya saya juga ngerasa ga introvert sih, tapi entahlah...mungkin pendapat saya ini kurang bukti nyata *apasih

      Hapus
  4. aku mahasiswa teknik juga lhooo .... juga sama kayak bang riki,

    komunikasi itu apa yah? rasanya asin pedas atau manis yah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. meskipun kamu teknik, tapi kamu dukung aku kaaaan :D
      bukan, komunikasi itu sejenis kafe haha :D

      Hapus
    2. kafe? dimana ada kafe, ajakin, traktir XD

      Hapus
    3. hayaah -___-
      malah minta traktir, sini deh ke malang, aku traktir bakso arema :P

      Hapus
  5. aku mahasiswa komunikasi, tetapi sulit untuk berkomunikasi ...


    Seperti di posting terbaru aku "Prahara Berorganisasi"...

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah kan....kayaknya itu komunikasi sarang masalah deh -___-
      oke segera berkunjung

      Hapus
  6. setiap masalaha yg datang, anggap saja ujian penedewasaan. ujian hidup...


    coba deh, jadi mahasiswa bahasa dan sastra, pasti komunikasinya bisa lebih lancar :) hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya lancarnya sama mhs sastra juga, bahasanya jangan-jangan sansekerta :D nyahahahaaa...
      tapi sama mahasiswa lain jurusan dikira lagi pidato ntar :P

      Hapus
  7. Semoga kamu bisa jadi lebih dewasa dengan adanya masalah itu .. ^^

    Setuju sama dosen kamu 'komunikasi bisa mendatangkan masalah dan komunikasi bisa menyelesaikan masalah' *salam ya sama dosennya.. hehehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya..harapannya juga kayak gitu :D

      oke, dosennya cantik lhooo :P

      Hapus

  8. ternyata emang komunikasi tu segitu pentingnya kang iia ;(

    Indonesian Strong from Home

    BalasHapus
  9. Komunikasi memang salah satu cara untuk menyelesaikan masalah, namun jika terlalu sering berkomunikasi juga akan menimbulkan masalah juga. Menurut gue yang paling bagus adalah “berkomunikasilah seperlunya “

    BalasHapus
  10. sentik sentik masih sodaraan nggak sama entet-entet(?) *eh

    yup, hikmah dari suatu masalah bisa jadi cara pendewasaan seseorang :3

    move on dari masalah? :O pengen sih. tapi kalo udah move on masalah lainnyadateng gimana *eh._.

    BalasHapus
    Balasan
    1. entel entel apaan coba?

      setujuuu. yah, kalau kamu kolektor masalah itu namanya wajar hahaha

      Hapus
  11. klu menurutku komunikasi hy alat bantu tuk menyelesaikan masalah, yg terpenting itu adalah kemauan dari keduabelah pihak tuk berkomunikasi dengan baik dan benar :)
    btw penilaian orang lain ttg kita emang kadang sgt subyektif, bahkan seringnya dari "katanya" orang lain jg :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah, iniii inii saya amat sangat setuju banget...
      masalahnya, menurut saya, "katanya" itu tidak bisa dipertanggungjawabkan..

      Hapus
  12. Hmm, komunikasi yah. Komunikasi emang penting, tapi gue malah termasuk orang yang enggak suka membicarakan hal-hal yang gue rasain ke orang lain, Itu gmna yak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kayaknya yang pantes nerima status introvert lo deh :D

      Hapus
  13. Komunikasi
    komunikasi itu menurut saya adalah penyebab suatu masalah yang dapat menjadi penyelesai suatu masalah

    BalasHapus
  14. Saya follow blognya ya
    ditunggu folbacknya

    BalasHapus
  15. saiia suka istilah yang di pake.. 'managemen konflik yang cukup sempurna'
    andai kita bisa menyadari diri manakala mendekati -sedikit saja- dengan kesempurnaan :(

    Indonesian Strong from Home

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, untung aja saya gak kepleset sama masalah -__-

      Hapus
  16. :) komunikasi itu penting,,
    Bagaimanapun tanpa komunikasi yang baik, setiap hubugan pasti tidak akan baik,,

    Move on dari sebuah masalah tapi kalo masalahnya belum kelar berat juga mbk.. :)
    Mending di selesaikan dulu pelan-pelan tapi jangan di jadikan beban untuk move on,, ;D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sih, makanya buruan dikelarin biar dpt masalah baru #eeh

      Hapus
  17. kmrn hasil tes psikologi saya juga introvert tuh... hahaha

    BalasHapus
  18. ngek ngok~
    daku jg introvert, kayanya sih ^^
    agak sulit berkomunikasi, makanya sneng nulis :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku ga introvert juga suka nulis kok...itu gak ngaruh u.u

      Hapus
  19. jalan keluar itu memang sederhana..
    datanglah pada Allah dengan penuh penghambaan,mohonlah ketenangan hati,,setelah itu kamu akan bisa menemukan jlan keluar dengan mudah..:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar disini :)

Postingan populer dari blog ini

PURUK

Sampai saat ini saya hanya bisa meraba-raba. Meraba-raba bahwa sebenarnya saya adalah korban. Saya adalah korban bagi saya dan dua teman saya. Dua teman saya saja dan sisanya tidak. Sisanya tidak karena mereka menganggap saya bukan korban. Bukan korban melainkan tersangka. Tersangka yang menghancurkan strategi. Strategi pemenangan pemilwa. Pemilwa busuk yang terjadi di kampus. Kampus yang penuh prejudice . Prejudice yang mengatakan bahwa saya adalah sebuah penghalang. Sebuah penghalang yang keras. Keras dan batu. Batu yang belum bisa dihancurkan. Belum bisa dihancurkan saat ini. Saat ini mereka mengibarkan bendera perang. Bendera perang melawan saya. Saya yang tahu bahwa saya sangat benci dengan politik. Politik yang membuat saya memiliki banyak musuh. Banyak musuh dan kehilangan teman. Teman yang menganggap saya benci politik karena teman pemilwa tahun lalu. Tahun lalu, tahun keterpurukan. Puruk yang membuat saya takut. Saya takut kehilangan teman. Teman-teman yang saat ini menduku...

6 Pertanyaan Muhasabah Imam Ghazali

Pertanyaan ini disampaikan oleh Imam Ghazali kepada siswa-siswanya dan semua jawaban siswanya benar tetapi kurang tepat bagi Imam Ghazali, pertanyaan tersebut adalah: 1. Apa yang paling dekat dengan kita di dunia ini? Kematian dalam Q.S Ali Imran: 185 "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. kehidupan di dunia hayalah kesenangan yang memperdaya." Kenapa kematian? karena kita tak ada yang tahu, kapan kita mati. Entah  5 menit lagi, 10 menit lagi..kapanpun itu. 2. Apa yang paling jauh dengan kita di dunia ini? Masa Lalu karena kembali ke masa lalu adalah sesuatu yang tidak mungkin kecuali dengan laci nobita dan mesin waktu Doraemon. 3. Apa yang paling besar di dunia ini? Hawa Nafsu Sama halnya dengan teori permintaan dan penawaran. demand akan selalu naik karena kebutuhan manusia ...