Langsung ke konten utama

Mengalah

Di kampus, kamu bisa memilih teman sesuka hati dan memperlakukan mereka bagaimanapun kamu mau. Tapi di tempat kerja, kamu tak punya pilihan dan gak bisa memilih berteman dengan siapa selain karyawan sekantor.
Dulu, jaman mahasiswa aku yakin banyak antifans (kayak punya fans aja sih mbak u.u) yang kesel dan benci denganku. Aku bisa ngomel dan marah sesukaku kalau mereka melakukan sesuatu yang gak sesuai keinginanku. Bisa saja aku gak temenan lagi pasca event karena pernah berantem, meskipun ilang satu temen, tapi masih banyak mahasiswa lain yang bisa aku ajak temanan dan event bareng. Aku bisa memilih team sesuka hatiku, sesuai keinginanku dan berapapun jumlahnya.
Sekarang, aku gak punya semua kesempatan itu.
Kesempatan memilih tim dan memilih teman lagi bisa saya dapatkan di kantor. Penentu karyawan, rekan kerja, siapa yang akan bekerja, dan tim adalah kekuasaan HR. Semuanya "udah dari sononya". Bahkan saat aku masuk, semua orang sudah ada disini sesuai fungsi masing-masing dan akan bekerja dengan tim mayoritas lelaki yang jauh senior. Aku? Anak baru lulus kemarin dengan IP pas pasan, kecil kayak upil diantara beruang (ciyus).

---

bersambung besok ya wkwk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Melahirkan

  Anindita Nadine Hafa. Dihadapkan pada situasi harus memilih melahirkan dengan metode SC atau induksi karena berat badan bayi di USG 3,2 di minggu 39. Prediksi di minggu 40 adalah 3,5. Sungguh besar untuk anak pertama. Sedangkan aku ingin melahirkan dengan normal. Selama ini berusaha agar bisa melahirkan dengan normal karena khawatir tidak bisa menjaga anak dengan kondisi pasca SC, mengingat aku harus merawat anak sendiri tanpa bantuan orang tua maupun baby sitter (belum punya). Namun, sejak masuk usia kandungan 9 bulan gak bisa jalan karena kaki kiri sakit. Tidak bisa jalan selama satu bulan, untung diijinkan WFH. Karena ada kondisi tersebut, kakak-kakak ipar merekomendasikan SC. Selama beberapa hari kepikiran, hari Senin berencana induksi jika tidak terjadi kontraksi. Sabtu malam, sembari nunggu Bayu pulang praktek di rumah mama mertua, kakak ipar merekomendasikan SC Eracs ala artis yg katanya painless dan cepat pulih. Sampai kakak ipar cek ke dokter di RS Siloam apakah bisa provide

Permainan

Sebenernya aku mendengar, tapi aku pura-pura. Hingga aku dipanggil dan oranglain mengulangi ucapanmu. Memastikan, benar kamu yang mengatakan. Aku menatapmu sambil tertawa. Seperti biasa. Sungguh, aku tak bisa berkata-kata. Aku hanya bisa pura-pura dan berpaling. Sejak tau bahwa kamu mulai berani bermain. Permainan yang tak bisa kuhindari. Yang harus aku hadapi. Tanpa tau siapa yang akan menang. Jika keduanya, semoga bahagia. Pojok Lt.2 Kantor, 14/03/19

WASIAT

Disela waktu mengerjakan skripsi begini , saya ingat beberapa tugas semester-semester muda dulu. Entah kenapa tugas-tugas dulu itu selalu asik apalagi tugas kerja kelompok. Bagaimanapun juga, sesulit-sulitnya tugas jaman dulu, menurut saya lebih menyenangkan daripada hanya mengerjakan tugas didepan laptop, dengan buku disamping kanan kiri, atau diperpus, dengan jumlah buku lebih banyak dikanan kiri saya, tanpa teman ngobrol, tanpa menggunakan skill lain kecuali ngetik. Its truly, definitely membosankan guys! Makanya saya sampai sempet nulis begini diwaktu merevisi BAB I dan II. Dan inilah beberapa tugas yang menurut saya tugas tugas yang menyenangkan dan justru materi kuliah bisa saya ingat sampai detik ini karena tugasnya seperti ini, membuat video! Video ini dibuat saat kuliah Communication cross culture. Gitulah, gayanya mata kuliah bahasa enggres dan kelasnya kelas enggres, dosennyapun lulusan Eropa, sayangnya selesai semester dua kuliah berbahasa Indonesia :D Video pertam