Langsung ke konten utama

Timbul Tenggelam

Judulnya mirip mading fotokopian yang biasa ditempel dikampus -______-"

tapi sepertinya cukup untuk menggambarkan rumah  maya saya ini, iya gak sih?
Sama halnya dengan mood saya ketika ngeblog dan memposting juga pulsa modem yang mentok cerita cerita saya...

from: DA (tenggelam)

Mood saya timbul tenggelam seirama dengan sinyal modem dan pulsanya sekalian. kadang, ketika muncul, niat saya menggebu-gebu untuk nulis dan blogwalking, seolah-olah gak bakalan berhenti blogwalking kalau kuota belum habis atau belum oglangan mati lampu.
Giliran pas lagi sibuk kuliah dan tugas aja, lupa segala rupa kalau punya blog dan akun akun maya lainnya T_T
Sampai buka aja gak pernah, ngelirik aja juga gak pernah, apalagi sampai ngeklik linknya...
ini sebenranya bukna salah tugas maupun salah kuliah saya melainkan salah otak saya, bukan salah saya, bukaaan. Semata-mata, ini karena kekurangan otak saya yang gak bisa mikir hal selain UAS ketika ujian. Makanya saya gambarkan kalau saya menenggelamkan kepala saya sendiri seperti itu. bukan karena tak bisa, tapi karena kepepet *klasik*

Iyes, saya memang study oriented semester tua lima ini. Mengejar mimpi-mimpi saya yang sampai sekarang belum pernah terwujud, bayangkan mimpi saya dengan otak pas-pas an ini : IP 4,00.

Apadaya, namanya mimpi -___-"

Meskipun begitu, berakhirlah semeter ini dengan luar biasa, setelah perjuangan yang begitu luar biasa, sudah sakit, tidak tidur, demi nilai A hingga saya mengacuhkan rumah maya saya satu-satunya ini...menyedihkan sekali hidup saya.

Seandainya ini benar-benar rumah, mesti serupa dengan rumah kosong di film-film horor >,<
Karena templatenya bening aja jadinya gak kelihatan kayak rumah kosong =.="

Jadi, timbulnya blog saya ini kemungkinan besar terjadi adalah karena satu, saya punya masalah, dua, saat saya jadi pengacara (pengangguran banyak acara). Lantas, tenggelamnya blog saya ini jelas terjadi karena satu, gak ada pulsa modem (koneksi lemot gak akan berpengaruh, karena saya orangnya sabar menunggu :p loading), dua, saat ujian, dan ketiga, saat...saat....saat...saat ga punya niat nulis *plaak*

Intinya, sampai tuir nanti, misalnya kemungkinan kemungkinan yang membuat tenggelamnya blog saya gak hilang, maka selamanya blog ini boleh mendapat julukan mading fotokopian "timbul tenggelam" itu T_T
*nangis dua tahun*


Komentar

  1. Masalah mood memang salahsatu kendala utama menulis... saranku sih, ketika lagi mood nulis, maka tulis terus menerus...jadi pas lagi bosan nulis, ada cadangan tulisan untuk di posting... tapi tetap aja ucapan lebih mudah dari prakteknya .
    #nyinggung_diri_sendiri :)

    BalasHapus
  2. Fadli :) hahaha...kayaknya semua pemulis punya masalah yang sama yg dr dulu belum bisa terobati.

    BalasHapus
  3. hehehe jadi ketawa ketiwi baca postingan ini :) salam kenal ya... polow jg :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar disini :)

Postingan populer dari blog ini

Catatan Melahirkan

  Anindita Nadine Hafa. Dihadapkan pada situasi harus memilih melahirkan dengan metode SC atau induksi karena berat badan bayi di USG 3,2 di minggu 39. Prediksi di minggu 40 adalah 3,5. Sungguh besar untuk anak pertama. Sedangkan aku ingin melahirkan dengan normal. Selama ini berusaha agar bisa melahirkan dengan normal karena khawatir tidak bisa menjaga anak dengan kondisi pasca SC, mengingat aku harus merawat anak sendiri tanpa bantuan orang tua maupun baby sitter (belum punya). Namun, sejak masuk usia kandungan 9 bulan gak bisa jalan karena kaki kiri sakit. Tidak bisa jalan selama satu bulan, untung diijinkan WFH. Karena ada kondisi tersebut, kakak-kakak ipar merekomendasikan SC. Selama beberapa hari kepikiran, hari Senin berencana induksi jika tidak terjadi kontraksi. Sabtu malam, sembari nunggu Bayu pulang praktek di rumah mama mertua, kakak ipar merekomendasikan SC Eracs ala artis yg katanya painless dan cepat pulih. Sampai kakak ipar cek ke dokter di RS Siloam apakah bisa provide

Permainan

Sebenernya aku mendengar, tapi aku pura-pura. Hingga aku dipanggil dan oranglain mengulangi ucapanmu. Memastikan, benar kamu yang mengatakan. Aku menatapmu sambil tertawa. Seperti biasa. Sungguh, aku tak bisa berkata-kata. Aku hanya bisa pura-pura dan berpaling. Sejak tau bahwa kamu mulai berani bermain. Permainan yang tak bisa kuhindari. Yang harus aku hadapi. Tanpa tau siapa yang akan menang. Jika keduanya, semoga bahagia. Pojok Lt.2 Kantor, 14/03/19

WASIAT

Disela waktu mengerjakan skripsi begini , saya ingat beberapa tugas semester-semester muda dulu. Entah kenapa tugas-tugas dulu itu selalu asik apalagi tugas kerja kelompok. Bagaimanapun juga, sesulit-sulitnya tugas jaman dulu, menurut saya lebih menyenangkan daripada hanya mengerjakan tugas didepan laptop, dengan buku disamping kanan kiri, atau diperpus, dengan jumlah buku lebih banyak dikanan kiri saya, tanpa teman ngobrol, tanpa menggunakan skill lain kecuali ngetik. Its truly, definitely membosankan guys! Makanya saya sampai sempet nulis begini diwaktu merevisi BAB I dan II. Dan inilah beberapa tugas yang menurut saya tugas tugas yang menyenangkan dan justru materi kuliah bisa saya ingat sampai detik ini karena tugasnya seperti ini, membuat video! Video ini dibuat saat kuliah Communication cross culture. Gitulah, gayanya mata kuliah bahasa enggres dan kelasnya kelas enggres, dosennyapun lulusan Eropa, sayangnya selesai semester dua kuliah berbahasa Indonesia :D Video pertam