Langsung ke konten utama

Anugrah terindah dari IBu


Well, entah apa yg mengingatkan saya, dengan memori jaman smp dulu.  yah, semoga saja cerita ini tidak mempengaruhi kelakuan bisa membantu temen-temen dan memotivasi. bukan cerita yang bagus memang, api mungkin ada hikmah yang saya rasakan sekarang.
dulu, waktu saya kelas 2 SMP saya ikut Jurnalistik dengan dalih saya suka menulis.
ya, memang saya suka menulis meskipun gak kreatif. saya paham itu dulu. tapi yang namanya usaha...boleh dong saya mencoba sekali-kali.
Nah, sahabat saya Rachma, menawarkan saya untuk ikut FLP di Solo. Saya langsung bilang ya,
tapi sorenya ketika pagi hari saya mau berangkat ke SOlo, ternyata Ibu saya melarang saya pergi dan ikut. Ya, saya gak mau nyerah meskipun sudah dilarang, toh itu dalam rangka mencari ilmu juga, batinku waktu itu.
akhirnya, sore hari jam 2 waktu itu gak ada orang dirumah selain bapak dan sedang tidur, aku keluar tanpa pamit. hingga sampai di Goro Assalam, dan ikut opening FLP yg akhirnya aku dpat Novel pertamaku dan gratis dr penulisnya Langsung -- Azzatul Jannah-- bahagia, jelas, bangga, sudah pasti.

"Aku akan cerita sama ibu." sambil tersenyum.

Pulangnya, sampai di Asrama sekitar jam 7 malam, aduh, jelas udah gak ada bus buat pulang ke rumah. well, aku telfon masku di asrama putra. ternyata dia gak ada di asrama. saya benar-benar bingung harus pulang gimana.

tapi entah ada notif dari mana, mas saya sudah muncul di depan saya dengan motor jadulnya.
"Ayo, pulang!" katanya.
saya mendekat masih heran.

"Makasih ya mbak, " mas saya mengangguk sama pembina astri (asrama putri)

sampai dirumah, saya didiamkan semua orang. dan kerennya, mati lampu. jadi benar-benar tak punya teman saya.
---

"Nima.... kemarin mas mu nyari kamu loh. kasihan." tiba-tiba atik memanggilku setelah sekian lama tak bicara.
"Oh, iya.." aku langsung takut. sedemikiankah kemarin dia mencariku?

pelatihan di FLP setiap minggu, entah kenapa tiba-tiba ibu membolehkanku pergi dan memberiku uang jajan lebih untuk ke sana. saya ga tahu ibu ikhlas atau tidak atau terpaksakah melakukan itu. tapi saya tahu, ibu sebenarnya tak mau memberi saya jatah lebih untuk hari minggu. dan saya tahu ibu gak akan punya uang lebih terus setiap minggunya. saya tahu. :'(

mengingat itu, saya ingin menangis *tapi belom pernah sampai nangis*

saya ingin telfon ibu dan minta maaf. dan saya ingin bilang, "Buk, meskipun saya gak bisa menjadi pemenangnya, saya akan terus berusaha untuk menjadi pemenang."

entah kenapa, kemudian cerita itu selalu menganugerahi saya motivasi untuk menulis. kemarin, satu minggu yang lalu, saya menjadi juara pertama menulis cerpen di kampus dan 3 hari lalu saya menerima novel gratis kedua saya dari penulisnya juga.

semoga saja, bisa memotivasi saya hingga mimpi-mimpi saya tercapai. inilah anugrah terindah dari Ibu >>semangat.

nima's room
8.01

Komentar

  1. kereen,, Ibu sungguh memotivasi..
    sukses selalu, kawan..

    BalasHapus
  2. iyya :) smga ibumu juga ya...
    amin

    BalasHapus
  3. Aaaaa . . . Jaman2 kita berfantasi dan berkhayal setinggi2nya.
    :D

    BalasHapus
  4. ahahahhh...iyya >,< masih inget a?

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar disini :)

Postingan populer dari blog ini

Jalan Keluar Itu Sederhana

Ketika kemarin dan beberapa hari lalu saya terbelit masalah gak penting dan beberapa kali membuat napas saya sentik sentik (susah dijelaskan dengan kata kata, dan intinya saya gak bisa menjelaskan betapa terpuruknya saya kemarin-kemarin) seperti yang saya posting kemarin di PURUK . Dosen saya pernah mengatakan bahwa Komunikasi lah yang mampu menyelesaikan masalah, tetapi Komunikasi juga yang menyebabkan masalah. Bukannya mentang-mentang saya mahasiswa ilmu komunikasi, saya mahasiswa ilmu komunikasi saja mengalami gagal komunikasi, apalagi yang mahasiswa teknik -____-

PURUK

Sampai saat ini saya hanya bisa meraba-raba. Meraba-raba bahwa sebenarnya saya adalah korban. Saya adalah korban bagi saya dan dua teman saya. Dua teman saya saja dan sisanya tidak. Sisanya tidak karena mereka menganggap saya bukan korban. Bukan korban melainkan tersangka. Tersangka yang menghancurkan strategi. Strategi pemenangan pemilwa. Pemilwa busuk yang terjadi di kampus. Kampus yang penuh prejudice . Prejudice yang mengatakan bahwa saya adalah sebuah penghalang. Sebuah penghalang yang keras. Keras dan batu. Batu yang belum bisa dihancurkan. Belum bisa dihancurkan saat ini. Saat ini mereka mengibarkan bendera perang. Bendera perang melawan saya. Saya yang tahu bahwa saya sangat benci dengan politik. Politik yang membuat saya memiliki banyak musuh. Banyak musuh dan kehilangan teman. Teman yang menganggap saya benci politik karena teman pemilwa tahun lalu. Tahun lalu, tahun keterpurukan. Puruk yang membuat saya takut. Saya takut kehilangan teman. Teman-teman yang saat ini menduku...

6 Pertanyaan Muhasabah Imam Ghazali

Pertanyaan ini disampaikan oleh Imam Ghazali kepada siswa-siswanya dan semua jawaban siswanya benar tetapi kurang tepat bagi Imam Ghazali, pertanyaan tersebut adalah: 1. Apa yang paling dekat dengan kita di dunia ini? Kematian dalam Q.S Ali Imran: 185 "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. kehidupan di dunia hayalah kesenangan yang memperdaya." Kenapa kematian? karena kita tak ada yang tahu, kapan kita mati. Entah  5 menit lagi, 10 menit lagi..kapanpun itu. 2. Apa yang paling jauh dengan kita di dunia ini? Masa Lalu karena kembali ke masa lalu adalah sesuatu yang tidak mungkin kecuali dengan laci nobita dan mesin waktu Doraemon. 3. Apa yang paling besar di dunia ini? Hawa Nafsu Sama halnya dengan teori permintaan dan penawaran. demand akan selalu naik karena kebutuhan manusia ...