Langsung ke konten utama

Konferensi Mahasiswa Indonesia - Merevitalisasi Gerakan Mahasiswa Indonesia

Berjanji mengupload foto-foto hasil konferensi saya tanggal 19-26 kemarin di Jakarta dan UI.

konferensi yang berlangsung sejak tanggal 19-25 tapi saya pulang 26 oktober ini dihadiri Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Indonesia tapi bukan BEM SI. meskipun gak semua BEM datang, tapi lumayan ramai juga. sekitar 100 mahasiswa memenuhi hall room Arya Duta.
Hari pertama, kedua dan ketiga diisi materi dari Mahkamah Konstitusi yang jujur saja membayari hidup saya selama dijakarta dan terbang saya ke sana PP malang-jkt. padahal saya hanya mendaftar dengan RP300.000,00 saja...hehe betapa tidak bahagianya saya? wong pesawat saja sudah 700 ribuan sendiri.

untungnya, materi dari MK sangat berguna, meskipun saya mahasiswa ilmi komunikasi dan tak paham tentang HUKUM, saya menganggap inilah chance untuk saya.










nah, foto yang paling bawah itu, anak-anak Delegasi Brawijaya. saya pakai jilbab coklat yang di tengah liat kedepan *kibas poni.
itu kita masih enak-enak duduk dan mendengarkan materi dari MK. fasilitas masih kenceng-kencengnya...tapi pas pindah di UI dan di Wisma Handayani : ya ini masa-masa konferensi keduanya. tapi gak terlalu enak. lapaaarr dan panas adanya. sumpah jakarta gerahnya masyaAllah. tapi masih lumayan lah bisa di wisma.




pas itu kita lagi sidang pleno setelah sidang komisi sehari sebelumnya. yah inilah intinya konferensi kemarin itu. foto-foto itu diambil pas nyanyi lagu kebangsaan dan totalitas perjuangan. disinilah dibahas Revitalisasi Gerakan Mahasiswa.
Saya gak ada di foto karena duduk di belakang. komisi Seni dan Budaya komisi bagian saya kebetulan dapat duduk dibelakang. tapi ya...kami ngeksis sendiri lah.




yah, itulah teman-teman komisi saya :P garang kaaannn...hehe *plakk

menuju akhir, intinya semua revitalisasi mahasiswa yang terbentuk jadi 6 komisi; advokasi hukum, community development, social entrepeneur, Seni dan Budaya, lingkungan, yang terakhir Sains dan Teknologi. yang keputusan Konferensi Mahasiswa Indonesia kemarin itu bersifat tidak mengikat karena hanya menghasilkan kesimpulan bukan naskah deklarasi.





trus, inilah kami ketika site visit komisi





begitulah...dan betapa bahagianya kami, bertemu, berkenalan, bersapa, dan menjaganya hingga sekarang.

Thanks god, for everything. Thanks Mom, for your pray. Thanks guys.
Thank you all.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Keluar Itu Sederhana

Ketika kemarin dan beberapa hari lalu saya terbelit masalah gak penting dan beberapa kali membuat napas saya sentik sentik (susah dijelaskan dengan kata kata, dan intinya saya gak bisa menjelaskan betapa terpuruknya saya kemarin-kemarin) seperti yang saya posting kemarin di PURUK . Dosen saya pernah mengatakan bahwa Komunikasi lah yang mampu menyelesaikan masalah, tetapi Komunikasi juga yang menyebabkan masalah. Bukannya mentang-mentang saya mahasiswa ilmu komunikasi, saya mahasiswa ilmu komunikasi saja mengalami gagal komunikasi, apalagi yang mahasiswa teknik -____-

PURUK

Sampai saat ini saya hanya bisa meraba-raba. Meraba-raba bahwa sebenarnya saya adalah korban. Saya adalah korban bagi saya dan dua teman saya. Dua teman saya saja dan sisanya tidak. Sisanya tidak karena mereka menganggap saya bukan korban. Bukan korban melainkan tersangka. Tersangka yang menghancurkan strategi. Strategi pemenangan pemilwa. Pemilwa busuk yang terjadi di kampus. Kampus yang penuh prejudice . Prejudice yang mengatakan bahwa saya adalah sebuah penghalang. Sebuah penghalang yang keras. Keras dan batu. Batu yang belum bisa dihancurkan. Belum bisa dihancurkan saat ini. Saat ini mereka mengibarkan bendera perang. Bendera perang melawan saya. Saya yang tahu bahwa saya sangat benci dengan politik. Politik yang membuat saya memiliki banyak musuh. Banyak musuh dan kehilangan teman. Teman yang menganggap saya benci politik karena teman pemilwa tahun lalu. Tahun lalu, tahun keterpurukan. Puruk yang membuat saya takut. Saya takut kehilangan teman. Teman-teman yang saat ini menduku

6 Pertanyaan Muhasabah Imam Ghazali

Pertanyaan ini disampaikan oleh Imam Ghazali kepada siswa-siswanya dan semua jawaban siswanya benar tetapi kurang tepat bagi Imam Ghazali, pertanyaan tersebut adalah: 1. Apa yang paling dekat dengan kita di dunia ini? Kematian dalam Q.S Ali Imran: 185 "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. kehidupan di dunia hayalah kesenangan yang memperdaya." Kenapa kematian? karena kita tak ada yang tahu, kapan kita mati. Entah  5 menit lagi, 10 menit lagi..kapanpun itu. 2. Apa yang paling jauh dengan kita di dunia ini? Masa Lalu karena kembali ke masa lalu adalah sesuatu yang tidak mungkin kecuali dengan laci nobita dan mesin waktu Doraemon. 3. Apa yang paling besar di dunia ini? Hawa Nafsu Sama halnya dengan teori permintaan dan penawaran. demand akan selalu naik karena kebutuhan manusia