Langsung ke konten utama

Kapan kamu menikahi ku?

satu minggu sudah kuliah semester empat saya masuki. yah, meskipun saya baru kuliah tiga hari dan sisa tiga harinya saya sakit sampai sekarang. meskipun sakit, saya rasa tidak ada yang menghentikan saya untuk mengerjakan tugas MPK dan KOMMAS apalagi yang menghentikan saya untuk berpikir.
entah karena sakit atau karena pikiran saya memang kacau, tiba tiba saya selalu memikirkan beberapa hal
# semoga Kuliah semester ini padet (sepertinya Allah sudah mengabulkan)
# dosa apa saja saya
# belum zakat berapa
# kapan kamu menikahi ku

dan yang paling saya garis bawahi di sini adalah bagian terakhir, kapan kamu menikahi ku?

oh ya, sekedar mengingatkan saja, tulisan ini akan sangat tidak enak dibaca krn gak ada klimaksnya. salah satunya karena saya sedang tidak fit buat nulis tapi tetep pengen cerita panjang lebar...
jut jut lanjuttt...

bukannya saya meminta untuk segera di nikahi atau di lamar...enggak tau semalem tiba-tiba saya memikirkan hal itu.
biasanya, orang yang memikirkan macam itu kan, satu yang sudah punya pacar, dua yang cukup umur dan ada lelaki yang mencintai, ketiga lelaki yang mengharapkan seorang wanita.

padahal, kenyataan yang terjadi pada saya adalah adalah:
pertama, saya masih terlalu kecil
kedua, saya belum menyukai lelaki manapun selama kuliah di UB (selain dia #noMention )
ketiga, jelas saya belum punya pacar (yang mau ya silakan, saya jamin gak saya tolak, paling saya tampol)
keempat, saya belum boleh orang tua
kelima, yang terakhir dan statement paling mendukung adalah belum ada lelaki yang suka sama saya apalagi mau menikahi.

kayaknya ini efek dari teman teman saya yang suka membahas tentang menikah.

kalau boleh jujur, alasan saya kenapa enggak mau pacaran adalah:
# ngapain saya suka kalo dianya gak suka saya (menghindari sakit hati bertepuk sebelah tangan)

# kalaupun saya suka dan dia juga suka sama saya dalam artian sudah pacaran, kalau dianya gak nikahin saya, saya lagi deh yang sakit hati.

# sudah pacaran tapi toh ujung-ujungnya saya bakalan dijodohin sama orang tak dikenal (kewajiban dalam agama) sakit hati lagi dah saya, tapi kali ini mending si cowok juga bakalan sakit hati. jadi imbang laaa....

intinya sih memang saya menghindari sakit hati, hehe...
tapi gak gitu juga sih, saya lebih menjaga perasaan.

yah kalau boleh jujur lagi, sebenranya adalah karena lelaki yang saya sukai dulu gak pernah suka sama saya....haha #miris


jadi, saya rasa...pikiran saya yang semalem itu hanyalah karena saya lagi demam...
dan ada dua orang lelaki yang saya harapkan disana- dipikiran saya semalam. namanya piip dan paap alias di sensor. tapi lagi-lagi...saya tidak mau mengharap lebih >,<


Komentar

Posting Komentar

Silakan berkomentar disini :)

Postingan populer dari blog ini

Jalan Keluar Itu Sederhana

Ketika kemarin dan beberapa hari lalu saya terbelit masalah gak penting dan beberapa kali membuat napas saya sentik sentik (susah dijelaskan dengan kata kata, dan intinya saya gak bisa menjelaskan betapa terpuruknya saya kemarin-kemarin) seperti yang saya posting kemarin di PURUK . Dosen saya pernah mengatakan bahwa Komunikasi lah yang mampu menyelesaikan masalah, tetapi Komunikasi juga yang menyebabkan masalah. Bukannya mentang-mentang saya mahasiswa ilmu komunikasi, saya mahasiswa ilmu komunikasi saja mengalami gagal komunikasi, apalagi yang mahasiswa teknik -____-

PURUK

Sampai saat ini saya hanya bisa meraba-raba. Meraba-raba bahwa sebenarnya saya adalah korban. Saya adalah korban bagi saya dan dua teman saya. Dua teman saya saja dan sisanya tidak. Sisanya tidak karena mereka menganggap saya bukan korban. Bukan korban melainkan tersangka. Tersangka yang menghancurkan strategi. Strategi pemenangan pemilwa. Pemilwa busuk yang terjadi di kampus. Kampus yang penuh prejudice . Prejudice yang mengatakan bahwa saya adalah sebuah penghalang. Sebuah penghalang yang keras. Keras dan batu. Batu yang belum bisa dihancurkan. Belum bisa dihancurkan saat ini. Saat ini mereka mengibarkan bendera perang. Bendera perang melawan saya. Saya yang tahu bahwa saya sangat benci dengan politik. Politik yang membuat saya memiliki banyak musuh. Banyak musuh dan kehilangan teman. Teman yang menganggap saya benci politik karena teman pemilwa tahun lalu. Tahun lalu, tahun keterpurukan. Puruk yang membuat saya takut. Saya takut kehilangan teman. Teman-teman yang saat ini menduku...

6 Pertanyaan Muhasabah Imam Ghazali

Pertanyaan ini disampaikan oleh Imam Ghazali kepada siswa-siswanya dan semua jawaban siswanya benar tetapi kurang tepat bagi Imam Ghazali, pertanyaan tersebut adalah: 1. Apa yang paling dekat dengan kita di dunia ini? Kematian dalam Q.S Ali Imran: 185 "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. kehidupan di dunia hayalah kesenangan yang memperdaya." Kenapa kematian? karena kita tak ada yang tahu, kapan kita mati. Entah  5 menit lagi, 10 menit lagi..kapanpun itu. 2. Apa yang paling jauh dengan kita di dunia ini? Masa Lalu karena kembali ke masa lalu adalah sesuatu yang tidak mungkin kecuali dengan laci nobita dan mesin waktu Doraemon. 3. Apa yang paling besar di dunia ini? Hawa Nafsu Sama halnya dengan teori permintaan dan penawaran. demand akan selalu naik karena kebutuhan manusia ...