Dari kemarin, saya memang sedang dilanda galau. Sampai
karena tidak tahan akhirnya saya tulis di timeline “saya sedang galau”
Ini bukan galau karena saya menunggu sang pangeran tapi tak
knjung mendatangi kos saya, bukan. Ini lebih complicated dari pada urusan
dengan lelaki. Bahkan, sahabat saya belum say ceritakan tentang hal ini. Satu
satunya sahabat yang baru saya ceritakan tentang hal yang membuat saya galau
adalah anda ==” blog saya tercinta T_T
Ini tentang....masa depan saya dan mimpi saya.
Tahun lalu, status saya adalah mahasiswa aktif sehingga saya
mendapat gelar activist (ngoeng biasa banget –-“
Lalu di tahun ini, tahun 2012, saya bahkan belum
mendaftarkan diri saya di organisasi apapun yang sampai bulan Maret tanggal 1
sekarang ini, saya adalah mahasiswa pengangguran yang bakalan kupu kupu.
Sebenarnya, dari bulan januari lalu, saya di tawari oleh
teman saya menjadi wakilny menjadi mentri HUMAS di BEM fakultas. Ini lah yang
membuat saya galau, bukan bukan karena saya bingung terima atau tidak...dengarkan
dulu.
Dia bahkan menawari saya gak Cuma sekali dua kali, yang saya
ingat dia sms saya sebanyak 4 kali, dan keempatnya saya tolak, yang sekali dia
bicara langsung, tapi saya tolak juga. Dan payahnya, saya tolak semuanya dengan
alasan yang berbeda beda. Saya bingung harus jawab apa, tapi yang jelas saya
gak mau kerja sama dia. Saya marah sama teman saya yang ngajak saya itu. Gak
tau marah kenapa, dia milih saya karena dia cocok kerja sama saya, kerja saya
oke, tapi saya gak cocok kerja sama dia meskipun kerja dia oke.explanation:
saya mantan sekpel KPU, dianggap kerja oke karena saya sudah hafal tugas
sekretaris. 2 tahun jadi sekretaris di SMA maaannn,,,
Dan sekarang tanggal 1 maret. Kementrian BEM sudah membuka
pendaftaran staff, artinya...artinya teman saya sudah punya wakil mentrinya.
Dan saya...tidak terpakai T_T hiks.
Saat saya melihat stand BEM, jujur saya iri dan pengen duduk
disana sebagai salah satu bagian dari mereka, tapi saya juga gak mau jadi
staff. Masak taun lalu jadi stff di Eksekutif Mahasiswa Univ sekrang jd staff
lagi di fakultas lagi.kan gak ada peningkatan.
Akhirnya, semenjak beberapa hari yang lalu melihat stand it
uterus dibuka, saya benar-benar menyesal telah menolak tawaran teman saya itu.
Kalau bisa menangis, saya sudah guling guling sambil nangis tujuh turunan gak
berhenti sampai sekarang. terserah kalau mau dibilang ababil. Toh saya rasa
saya masih pantes menyandang status itu meskipun saya sudah mahasiswa.
Tapi sepanjang jalan pulang saya selalu mengingat ingat
alasan saya menolak menjadi wakilnya. Dan dengan mengingat alasan-alasan
rasional itu saya selalu merasa lebih menyesal dan pengen menangis membuang air
mata mutiara saya. Jadi, alasan apa saja yang membuat saya menolak itu adalah
hal tak penting di bawah ini:
# saya sengaja menghindari teman saya itu karena saya tidak
menyukainya (jadi seandainya orang lain yang ngajak, kamu mau?) answer:
em...bisa dipertimbangkan.
# saya belum siap dipanggil ibu wakil menteri...itu sesuatu
banget sepertinya
# saya terlalu lola kalau kerja bareng dia
# saya pengen double degree di aussy
# saya tau dia akan menyesal kerja dengan saya dan saya tahu
saya akan menyesal kerja dengan dia *suatu saat*
# saya dilarang ibu ikut organisasi aneh aneh (padahal dari
sma gak pernah diijinkan ikut organisasi tapi selalu ngeyel)
# karena mereka menang bukan karena jalan yang benar (maksud
saya presidennya ) bukan karena mereka HMI atau apapun, bukan. Tapi semata-mata
karena saya belum mengenal mereka dan masalahnya saya enggan mengenal mereka.
Saya takut kecewa dengan mereka, jujur saja.
# Saya takut munafik ( inilah satu satunya hal yang membuat
saya berat menerima tawaran teman saya, kalau seandainya saya menerima tawaran
itu, siapa yang akan menjaga saya di BEM? Saya tidak terbiasa boncengan dengan
lelaki, takutnya ketika nanti ada sesuatu di jauh dan saya tidak punya
kendaraan sendiri, mau tidak mau saya harus boncengan, dan itu jujur sangat
menyiksa hati saya. Boleh jadi saya diluar diam, tapi dalam hati, saya menghina
dina diri saya. Silahkan kalau sekarang mau dibilang gadis aneh, gak papa saya
ikhlas. *ngumpet di kamar mandi*
Di EM dulu, saya ada yang menjaga, teman-teman saya muslim
dan tau hukum, jadi saya bisa tenang. Seperti halnya saya memutuskan untuk
keluar dari societo adalah karena hal itu. Saya tidak ada yang menjaga, dan
tidak ada yang mengerti penjelasan saya, bahwa saya tidak mau berboncengan
dengan lelaki. Satu lagi, saya juga tidak salaman, tidak bersentuhan.
Dan setiap kali saya mengingat alasan ini adalah ayat Allah
yang mengatakan “Barang siapa yang menolong agamaKu maka aku akan menolongnya”
Lalu saya akan tetap istiqomah karena ayat itu. Mau nangis
kadang kadang tersendat karena gak punya air mata. Tapi yang jelas saya pilu
dan tersiksa.
# Saya menghormati mbak Tasyah yang selama satu tahun lalu
dia telah menjadi sekretaris dept Infokom, juga menjadi sosok Ibu bagi kami
staffnya. Selain itu, dia juga calon presiden BEM FISIP 2012. Namun, bukan dia
yang terpilih. Saya memang memilihnya, tapi bukan berarti ketika menjadi
panitia KPU saya membantunya saja. Saya membantu kedua calon, mas WOcil (yang
sekarang presiden FISIP) dan mbak tasyah. Saya rasa saya cukup adil. Bukan
berarti kalah lantas saya menyerah, bukan...kalah hanyalah hasil, saya rasa
pembelajaran ada pada prosesnya.
# Saya benci politik (ini bisa berari sangat dalam bagi
teman teman yang memang terjun di ranah politik kampus. Tapi sungguh, saya
tidak ingin membahas ini. Selama belum ada yang menyadarkan saya tentang hal
ini, saya akan terus menutup mata)
# saya menghargai mas Wocil sebagai presiden. Dulu waktu
screening KPU, mas wocil yang menscreening saya. Dan kabar buruknya adalah,
saya tahu hasil screening saya tidak bagus. Dan beliau merekoendasikan saya
supaya tidak menjadi coordinator divisi. Artinya, saya pantasya menjadi staff.yah,
saya memang jelek sih kalau di screening, hehe :D toh saya memang gak bisa
memimpin. Saya rasa mas wocil sudah tau seberapa jelek saya. Banyak kejelekan
yang sudah saya ungkap dengan jujurnya didepan mas wocil. Jadi saya rasa, saya
cukup malu kalau tiba tiba muncul jadi wakil mentri (saya baru ingat kalau saya
masih punya harga diri yang belum laku)
padahal mas dulu tidak menginginkan saya menjadi coordinator. Saya tau
diri. *angguk angguk*
Yah, lalu dengan alasan yang panjang diatasa, saya rasa
teman saya akan bisa mengerti. Seandainya dia membaca blog ini, dia gak akan
sakit hati dengan penolakan dan alasanku padanya yang gak masuk akal T_T
maafkan saya yah teman *puk puk*
Dan sampai sekarang, saya masih belum punya solusi untuk
menenangkan hati saya. Sebelum ada agenda yang banyak dan menyibukkan saya,
mungkin label ababil masih pantas aaya terima.
ア ニ マ
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar disini :)