Setelah apa yang aku lalui beberapa bulan belakangan, aku benar-benar sudah memaafakan. Apakah perasaanku tetap sama? Sampai detik ini, aku baru menyadari bahwa perasaanku tidak sama. Aku masih tidak bisa memasrahkan kembali semua hidupku ditangannya. Aku baru menyadari tadi pagi saat perjalanan naik ojek ke kantor, 25 Agustus 2025. Lagi-lagi aku teringat bahwa yang aku punya hanya Allah dan anakku. Aku ingin kembali seperti sedia kala, tapi ternyata aku masih takut. Aku takut runtuh, tapi aku juga khawatir. Pasrah pada Allah, aku percaya apapun dan bagaimanapun jalan yang Ia tentukan adalah yang terbaik.
Anindita Nadine Hafa. Dihadapkan pada situasi harus memilih melahirkan dengan metode SC atau induksi karena berat badan bayi di USG 3,2 di minggu 39. Prediksi di minggu 40 adalah 3,5. Sungguh besar untuk anak pertama. Sedangkan aku ingin melahirkan dengan normal. Selama ini berusaha agar bisa melahirkan dengan normal karena khawatir tidak bisa menjaga anak dengan kondisi pasca SC, mengingat aku harus merawat anak sendiri tanpa bantuan orang tua maupun baby sitter (belum punya). Namun, sejak masuk usia kandungan 9 bulan gak bisa jalan karena kaki kiri sakit. Tidak bisa jalan selama satu bulan, untung diijinkan WFH. Karena ada kondisi tersebut, kakak-kakak ipar merekomendasikan SC. Selama beberapa hari kepikiran, hari Senin berencana induksi jika tidak terjadi kontraksi. Sabtu malam, sembari nunggu Bayu pulang praktek di rumah mama mertua, kakak ipar merekomendasikan SC Eracs ala artis yg katanya painless dan cepat pulih. Sampai kakak ipar cek ke dokter di RS Siloam apakah bisa pro...